Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan meluncurkan sekolah lansia (lanjut usia) sebagai wadah untuk membentuk lansia yang tangguh dan mandiri.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKU Timur, Zainal Abidin di Martapura, Rabu mengatakan bahwa sekolah lansia ini diluncurkan untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif (SMART) serta bermartabat dalam tujuh dimensi.
Adapun tujuh dimensi yang dimaksud yaitu spiritual, intelektual, fisik, emosional, sosial kemasyarakatan, profesional dan vokasional serta dimensi lingkungan.
"Sekolah lansia tidak hanya sekedar mempelajari aspek fisik, namun di dalamnya memiliki keterkaitan antar elemen baik fisik, sosial, psikologis, ekonomi, dan spiritual," katanya.
Dengan adanya sekolah lansia ini dapat menjadi solusi sebagai tempat para lansia untuk mengisi waktu di masa pensiun dan menyongsong hari tua.
"Sekolah lansia di OKU Timur yang diluncurkan ini merupakan ke-8 di Provinsi Sumatra Selatan dengan jumlah 30 peserta," ujarnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten OKU Timur, Sheila Noberta menambahkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) persentase penduduk lansia di wilayah setempat sebesar 10,98 persen atau tertinggi di Provinsi Sumatra Selatan setelah Kota Pagar Alam dan Palembang.
Tingginya jumlah lansia tersebut menjadi perhatian Pemkab OKU Timur untuk terus berupaya membuat hidup lansia menjadi lebih berkualitas dan produktif.
Menurut dia, salah satu permasalahan yang dihadapi para lansia adalah masalah kesehatan seiring dengan terjadi karena perubahan bentuk fisik dan fungsi tubuh yang mulai menurun.
Selain itu, beberapa permasalahannya sering timbul yang harus diperhatikan oleh lansia seperti kekurangan nutrisi, penyakit penyerta, kemampuan berpikir, permasalahan psikis dan kemandirian.
"Sekolah lansia merupakan program pemerintah yang diperuntukan bagi Lansia untuk pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada," ujar dia.