Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan ketahanan energi Indonesia masuk dalam kategori tangguh (ressilience).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, kategori tersebut dinilai dari empat parameter yakni ketersediaan (availability), kemudahan akses (accessibility), keterjangkauan (affordability), serta ramah lingkungan (acceptability).
"Dalam empat parameter ketahanan energi, kita berbicara soal ketersediaan, kemudahan akses, keterjangkauan, serta dapat diterima lingkungan, kita ada pada kategori yang tangguh," kata Eniya di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan dari keempat parameter tersebut Indonesia mendapatkan skor rata-rata 6,64 poin, serta masih menghadapi tantangan berupa pengembangan energi yang ramah lingkungan agar sejalan dengan visi nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE) sesuai Perjanjian Paris yang ditargetkan terwujud pada tahun 2060.