Sumsel gandeng distributor beli beras petani "food estate"

id petani,sawah,food estate,petani sumsel,padi,produksi beras,beras,pangan,komoditas,pertanian,ekonomi,info sumsel

Sumsel gandeng distributor beli beras  petani "food estate"

Petani memperbaiki arah aliran air yang didapat dari pompa listrik di kawasan persawahan Desa Durian Kelurahan Veteran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Sumatera Selatan, Jumat (19/2/2021). (ANTARA FOTO/Feny Selly/foc)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggandeng distributor beras untuk membeli hasil panen dari petani yang mengikuti program food estate di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan R. Bambang Pramono di Palembang, Minggu, mengatakan PT Buyung Poetra Sembada telah menyanggupi untuk menjadi offtaker (pembeli) hasil panen petani OKU Timur.

PT Buyung Poetra Sembada merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi dan grosir produk beras dengan dua merek terkenalnya yakni HOKI dan Topi Koki.

“Dalam waktu dekat akan ada pertemuan untuk menentukan harga dengan offtaker (PT Buyung Poetra Sembada), termasuk akan membicarakan mengenai proses dan teknisnya,” kata Bambang.

Lahan persawahan seluas 15.000 hektare di Kabupaten OKU Timur yang diproyeksikan untuk program Food Estate mulai menghasilkan setelah dilakukan penanaman pada tahun lalu.

Program Food Estate ini mengawal kegiatan petani dari hulu hingga ke hilir yakni mulai dari penanaman, pemupukan, pemanenan hingga pasca panen. Selain itu, pemerintah juga menghubungkan antara petani dengan pembeli.

Dengan keberhasilan program Food Estate di Kabupaten OKU Timur ini membuat Sumsel semakin percaya diri untuk mencapai target peringkat tiga untuk produksi gabah secara nasional.

Walau tahun ini terjadi penurunan produksi karena dipengaruhi La Nina dari 2,7 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) menjadi 2,6 juta ton GKG, tapi Sumsel optimistis nantinya bisa masuk tiga besar nasional.

Apalagi, ia melanjutkan, saat ini produktivitas lahan petani sudah meningkat dari 5 ton GKG per hektare menjadi 5,2 ton GKG per hektare.

Sebelumnya pada 2020, Sumsel masih berada pada urutan kelima untuk produksi gabah secara nasional yakni 2,6 juta ton GKG, atau masih di bawah Sulawesi Selatan dengan 4,6 juta ton GKG, Jawa Barat 9,0 juta ton GKG, Jawa Tengah 9,6 juta ton GKG dan Jawa Timur 9,9 juta ton GKG.

“Tahun 2022 ini, Sumsel menargetkan bisa mencapai 2,9 juta ton GKG karena ditunjang salah satunya keberhasilan program Food Estate di sejumlah daerah, termasuk OKU Timur,” kata dia.

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang merupakan produsen beras nomor dua di Sumsel atau peringkat 15 secara nasional.

Kabupaten ini memiliki keunggulan karena memiliki saluran irigasi dan luas lahan tanam yang cukup luas, dengan rata-rata melakukan dua kali tanam dalam satu tahun.

Kabupaten OKU Timur memiliki luas lahan tanam 60.634 hektare dengan jumlah petani sebanyak 24.332 orang.

Harapan lain tertuju pada Kabupaten Banyuasin yang saat ini memiliki luas panen padi 208.598 hektare dengan produksi 905.846 ton GKG atau berada pada peringkat empat secara nasional.