Seorang perempuan di Banyuasin diterkam buaya saat mancing bersama anaknya
Saat itu kondisi air sedang pasang dan tingginya hampir menyamai tanggul kanal, diduga akibat air pasang itulah seekor buaya mendekati keduanya serta langsung menyambar dengan gerakan sapuan mulut menyamping
Palembang (ANTARA) - Seorang perempuan warga Desa Ganesha Mukti Kabupaten Banyuasin bernama Karsiti (45) menjadi korban terkaman buaya muara saat memancing ikan bersama anaknya di aliran kanal yang berjarak hanya 15 meter dari rumah korban.
Kapolsek Muara Padang AKP Marinus Ginting, Selasa, mengatakan korban diterkam serta ditarik buaya ke dalam kanal sedalam tiga meter pada Minggu (30/5) pukul 20.30 WIB dan hingga Selasa (1/6) siang tak kunjung ditemukan keberadaannya.
"Ini sudah pencarian hari kedua, tim gabungan Polisi, TNI, BPBD, BKSDA dibantu warga masih menyisir kanal sampai ke aliran Sungai Taro yang berjarak satu kilometer," ujarnya.
Korban Karsiti bersama anak lelakinya, Selin (17) pergi memancing ke kanal tidak jauh dari rumahnya, keduanya duduk bersampingan di pinggir kanal dengan kondisi penerangan seadanya saat memancing.
Baca juga: Seorang bocah diselamatkan saat kakinya sudah diterkam buaya
Baca juga: Lagi, warga Banyuasin diterkam buaya, jasadnya belum kunjung ditemukan
Saat itu kondisi air sedang pasang dan tingginya hampir menyamai tanggul kanal, diduga akibat air pasang itulah seekor buaya mendekati keduanya serta langsung menyambar dengan gerakan sapuan mulut menyamping.
Sambaran awal buaya tersebut sebenarnya menyasar Selin, namun dia berupaya melompat ke belakang sehingga sambaran buaya mengenai badan ibunya yang berada di samping, buaya tersebut langsung menarik ibunya ke dalam kanal dengan sangat cepat.
"Anaknya kesulitan mau nolong karena gelap, jadi langsung pulang ke rumah minta pertolongan," kata dia.
AKP Ginting menambahkan proses pencarian akan terus dilakukan hingga korban ketemu, diakuinya tim gabungan dan warga cukup kesulitan karena hanya mengandalkan alat-alat manual dalam pencarian, bahkan warga berencana memanggil pawang buaya agar korban segera ditemukan.
"Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kemuculan buaya maupun jasad korban," jelasnya.
Ia menyebut di sepanjang kanal tersebut sudah ada peringatan terkait keberadaan buaya karena kanal itu tersambung dengan aliran Sungai Taro yang menjadi habitat buaya muara, bahkan warga sebenarnya sering menjumpai buaya-buaya muara di kanal tersebut.
Baca juga: Buaya terkam anak laki-laki di hadapan bapaknya sendiri saat cari daun nipah di perairan Sungsang
Baca juga: Seorang warga hilang di sungai, pengakuan rekannya melihat seekor buaya menggigit tangan korban
Kapolsek Muara Padang AKP Marinus Ginting, Selasa, mengatakan korban diterkam serta ditarik buaya ke dalam kanal sedalam tiga meter pada Minggu (30/5) pukul 20.30 WIB dan hingga Selasa (1/6) siang tak kunjung ditemukan keberadaannya.
"Ini sudah pencarian hari kedua, tim gabungan Polisi, TNI, BPBD, BKSDA dibantu warga masih menyisir kanal sampai ke aliran Sungai Taro yang berjarak satu kilometer," ujarnya.
Korban Karsiti bersama anak lelakinya, Selin (17) pergi memancing ke kanal tidak jauh dari rumahnya, keduanya duduk bersampingan di pinggir kanal dengan kondisi penerangan seadanya saat memancing.
Baca juga: Seorang bocah diselamatkan saat kakinya sudah diterkam buaya
Baca juga: Lagi, warga Banyuasin diterkam buaya, jasadnya belum kunjung ditemukan
Saat itu kondisi air sedang pasang dan tingginya hampir menyamai tanggul kanal, diduga akibat air pasang itulah seekor buaya mendekati keduanya serta langsung menyambar dengan gerakan sapuan mulut menyamping.
Sambaran awal buaya tersebut sebenarnya menyasar Selin, namun dia berupaya melompat ke belakang sehingga sambaran buaya mengenai badan ibunya yang berada di samping, buaya tersebut langsung menarik ibunya ke dalam kanal dengan sangat cepat.
"Anaknya kesulitan mau nolong karena gelap, jadi langsung pulang ke rumah minta pertolongan," kata dia.
AKP Ginting menambahkan proses pencarian akan terus dilakukan hingga korban ketemu, diakuinya tim gabungan dan warga cukup kesulitan karena hanya mengandalkan alat-alat manual dalam pencarian, bahkan warga berencana memanggil pawang buaya agar korban segera ditemukan.
"Sampai sekarang belum ada tanda-tanda kemuculan buaya maupun jasad korban," jelasnya.
Ia menyebut di sepanjang kanal tersebut sudah ada peringatan terkait keberadaan buaya karena kanal itu tersambung dengan aliran Sungai Taro yang menjadi habitat buaya muara, bahkan warga sebenarnya sering menjumpai buaya-buaya muara di kanal tersebut.
Baca juga: Buaya terkam anak laki-laki di hadapan bapaknya sendiri saat cari daun nipah di perairan Sungsang
Baca juga: Seorang warga hilang di sungai, pengakuan rekannya melihat seekor buaya menggigit tangan korban