Cegah penyebaran COVID-19, Nagari Pandai Sikek tutup jalur pendakian Gunung Singgalang

id Tanah Datar,Gunung Singgalang, Padang, Sumbar

Cegah penyebaran COVID-19, Nagari Pandai Sikek tutup jalur pendakian Gunung Singgalang

PANORAMA GUNUNG MARAPI. Beberapa pendaki berada di Cadas Gunung Singgalang dengan latar belakang panorama Gunung Marapi (2.891 mdpl) di Agam, Sumatera Barat, Minggu (17/9). Gunung Marapi masih berstatus aktif dan merupakan satu dari tujuh gunung tertinggi di Sumatera. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/Spt/17.

Batusangkar, (ANTARA) - Pemerintah Nagari Pandai Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menutup sementara jalur pendakian menuju Gunung Singgalang hingga waktu yang belum ditentukan.

"Penutupan jalur pendakian telah diberlakukan sejak awal Oktober bertujuan memutus penyebaran COVID-19 di Tanah Datar," kata Wali Nagari Pandai Sikek Harmen di Batusangkar Sabtu.

Ia mengatakan penutupan jalur pendakian dilakukan melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sesuai dengan arahan pihak kepolisian dan Pemerintah Nagari setempat.

Dalam pengumuman larangan tersebut berbunyi registrasi dan kegiatan pendakian Gunung Singgalang Nagari Pandai Sikek ditutup mulai 1 Oktober 2020 sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Jika ada yang melakukan pendakian selama masa penutupan maka pihak pengelola akan memberikan sangsi sesuai aturan yang berlaku.

Ia mengaku selama ini jalur pendakian lewat Pandai Sikek salah satu jalur yang digunakan untuk pendakian Gunung Singgalang meski tidak seramai pendakian Gunung Marapi.

"Namun, sesuai instruksi yang kita terima makanya kita berlakukan penutupan sementara untuk pencegahan COVID-19," ujarnya.

Sementara data perkembangan COVID-19 di Kabupaten Tanah Datar Sabtu, bertambah 13 orang kasus positif baru sehingga jumlah kasus terkonfirmasi menjadi 219 orang.

Terdiri dari 5 orang dirawat di RS. Achmad Muchtar Bukittinggi, 1 orang di RSUD Pariaman, 2 orang dirawat di RS Ibnu Sina Padang Panjang, 3 orang dirawat di RSUD Padang Panjang, 1 Orang di RS Bhayangkara Padang, 1 orang di RSUD Hanafiah Batusangkar.

Sebanyak 10 orang dikarantina di PPSDM Baso, 1 orang dikarantina di Diklat Padang Besi dan 34 orang isolasi mandiri, 154 sudah sudah sembuh dan meninggal dunia 7 orang.*