Kemendagri berikan dana inovasi untuk 83 pemerintah daerah Rp168 miliar, termasuk Kota Palembang

id Kemendagri,dana inovasi daerah,inovasi new normal,pemda

Kemendagri berikan dana inovasi untuk 83 pemerintah daerah Rp168 miliar, termasuk Kota Palembang

Mendagri Tito Karnavian (kiri) menyerahkan penghargaan dan uang dana inovasi daerah (DID) kepada perwakilan pemerintah daerah pemenang inovasi berupa simulasi protokol kesehatan dalam penyediaan layanan publik di tengah pandemi COVID-19 di Gedung Kemendagri Jakarta, Senin (22/6/2020). (Fransiska Ninditya)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri memberikan dana inovasi daerah (DID) senilai Rp168 miliar kepada 84 pemerintah daerah yang memiliki rencana program inovasi berupa simulasi protokol kesehatan dalam pelayanan publik di tengah pandemi COVID-19.

Hadiah uang dan piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Gedung Sasana Bakti Praja Kemendagri Jakarta, Senin, kepada beberapa kepala daerah dan perwakilan pemda yang hadir maupun yang menyaksikan siaran langsung lewat media sosial.

"Tujuannya adalah agar terjadi gerakan nasional kebersamaan, beradaptasi pada tatanan baru tersebut. Peran pemda menjadi sangat penting karena 548 pemda, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota, bersentuhan langsung dengan masyarakat di daerah masing-masing," kata Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya yang disiarkan langsung dari Gedung Kemendagri Jakarta, Senin.

Baca juga: Herman Deru: UMKM perlu inovasi bangkitkan ekonomi
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sumsel dalam 19 hari bertambah 700 orang


Tito mengatakan upaya adaptasi masyarakat menuju era tatanan baru di tengah pandemi COVID-19 harus didukung dengan adanya inovasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Rencana inovasi tersebut dapat dijadikan persiapan atau prakondisi bagi masyarakat dalam menuju tatanan kehidupan baru atau new normal life, tambah mantan Kapolri itu.

"Sebagai sesuatu yang baru, maka tatanan baru ini perlu tahap pengenalan atau prakondisi agar seluruh masyarakat siap dan mampu beradaptasi. Prakondisi ini dilakukan dengan membuat protokol kesehatan dalam berbagai sektor kehidupan dan melakukan simulasi-simulasi," jelasnya.

Inovasi dalam menerapkan protokol kesehatan itu dilakukan karena belum ditemukan vaksin dan obat terhadap penyakit akibat COVID-19, serta adanya prediksi berbagai ahli dan peneliti kesehatan dunia bahwa pandemi masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Update 21 Juni: Kabupaten OKU dan Lahat zona hijau, positif COVID-19 di Sumsel kembali bertambah 58 orang
Baca juga: Pemakaman pasien PDP COVID-19 di Mukomuko sesuai protokol kesehatan

Lomba inovasi tersebut diselenggarakan sejak 29 Mei dan diikuti oleh 460 daerah yang mengirimkan total 2.517 video simulasi penerapan protokol kesehatan di tujuh sektor, yaitu pasar tradisional, pasar modern, hotel, restoran, tempat wisata, transportasi publik dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP).

Setelah melalui penilaian dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perdagangan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Badan Nasional Penanggulangan Perbatasan (BNPP); maka diperoleh 84 pemenang untuk kategori provinsi, kota, kabupaten dan kabupaten tertinggal.

"Untuk pemenang pertama, setiap kategori dan setiap klaster daerah, diberikan DID senilai Rp3 miliar, pemenang kedua Rp2 miliar dan pemenang ketiga Rp1 miliar. Sehingga total terdapat 84 pemenang dengan total Rp168 miliar," ujar Tito.

Turut hadir di Gedung Kemendagri untuk menyerahkan penghargaan tersebut antara lain Menteri Kesehatan Agus Terawan, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Berikut adalah daftar pemda peraih penghargaan dan hadiah uang berupa DID:

Sektor Pasar Tradisional

Tingkat provinsi:

I Bali

II Sulawesi Selatan

III Lampung


Tingkat kota:

I Bogor

II Semarang

III Palembang

 

Tingkat kabupaten:

I Banyumas

II Lumajang

III Semarang

 

Tingkat kabupaten tertinggal:

I Lembata

II Seram Bagian Barat

III Pesisir Barat

 

Sektor Pasar Modern

Tingkat provinsi:

I Jatim

II Lampung

III Yogyakarta

 

Tingkat kota:

I Bogor

II Sukabumi

III Semarang

 

Tingkat kabupaten:

I Aceh Tamiang

II Kebunen

III Tulungagung

 

Tingkat kabupaten tertinggal:

I Seram Bagian Barat

II Belu

III NIas

 

Sektor Restoran

Tingkat provinsi

I Lampung

II Yogyakarta

III Jambi

 

Tingkat kota:

I Bogor

II Tangerang

III Jambi

 

Tingkat kabupaten:

I Trenggalek

II Tabalong

III Lumajang

 

Tingkat kabupaten tertinggal:

I Sumba Barat Daya

II Sumba Barat

III Seram Bagian Barat

 

Sektor Hotel

Tingkat provinsi:

I Jambi

II Kaltara

III Sulsel

 

Tingkat kota:

I Pekanbaru

II Surabaya

III Semarang

 

Tingkat kabupaten:

I Trenggalek

II Kebumen

III Sintang

 

Tingkat kabupaten tertinggal:

I Sumba Barat Daya

II Seram Bagian Barat

III Tojo Una-una

 

Sektor Tempat Wisata

Tingkat provinsi:

I Jateng

II Jatim

III Sulsel

 

Tingkat kota:

I Semarang

II Bogor

III Pare-pare

 

Tingkat kabupaten:

I Sintang

II Gunung Kidul

III Trenggalek

 

Tingkat kabupaten tertinggal:

I Sigi

II Rote Ndao

III Seram Bagian Barat

 

Sektor Transportasi Umum

Tingkat provinsi:

I Jawa Tengah

II Bali

III Kalimantan Tengah

 

Tingkat kota:

I Bengkulu

II Banda Aceh

III Semarang

 

Tingkat kabupaten:

I Sintang

II Tegal

III Tapanuli Utara

 

Tingkat kabupaten tertinggal:

I Jayawijaya

II Seram Bagian Barat

III Kepulauan Sula