Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi saksi mengenai kegiatan operasional PT Dulta Palma untuk melaksanakan izin penggunaan hutan di Provinsi Riau.
KPK, Jumat (15/5) memeriksa eks-pegawai PT Dulta Palma Group Ivon Maria Wijayanti sebagai saksi dalam penyidikan kasus suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau Tahun 2014 untuk tersangka pemilik PT Darmex Group/PT Duta Palma Surya Darmadi (SUD).
"Penyidik mengonfirmasi mengenai kegiatan operasional PT Dulta Palma melaksanakan izin penggunaan hutan di Provinsi Riau," ucap Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (15/5) malam.
Pada 29 April 2019, KPK telah menetapkan Surya bersama PT Palma Satu dan Legal Manager PT Duta Palma Group Tahun 2014 Suheri Terta (SRT) sebagai tersangka.
Adapun hubungan antara korporasi dengan dua orang tersangka lainnya, yaitu diduga pertama, perusahaan yang mengajukan permintaan pada mantan Gubernur Riau Annas Maamun diduga tergabung dalam Duta Palma Group yang mayoritas dimiliki oleh PT Darmex Agro.
Surya diduga juga merupakan beneficial owner PT Darmex Agro dan Duta Palma Group. Suheri merupakan Komisaris PT Darmex Agro dan orang kepercayaan Surya, termasuk dalam pengurusan perizinan lahan seperti diuraikan dalam kasus ini.
Dalam penyidikan itu, diduga Surya merupakan beneficial owner PT Palma Satu bersama-sama Suheri Terta selaku orang kepercayaan Surya daIam mengurus perizinan terkait lahan perkebunan milik Duta Palma Gorup dan PT Palma Satu dan kawan-kawan sebagai korporasi yang telah memberikan uang Rp3 miliar pada Annas Maamun terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau kepada Kementerian Kehutanan Tahun 2014.
Oleh karena tersangka Surya diduga merupakan beneficial owner sebuah korporasi, dan korporasi juga diduga mendapatkan keuntungan dari kejahatan tersebut, maka penanggungjawaban pidana selain dikenakan terhadap perorangan juga dapat dilakukan terhadap korporasi.
Perkara itu merupakan pengembangan dari hasil OTT pada 25 September 2014 lalu. Dalam kegiatan tangkap tangan itu, KPK mengamankan uang dengan total Rp2 miliar dalam bentuk Rp500 juta dan 156 ribu dolar Singapura kemudian menetapkan dua orang sebagai tersangka.
Dua tersangka itu, yakni Gubernur Riau 2014-2019 Annas Maamun dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau Gulat Medali Emas Manurung.
Berita Terkait
MA pangkas hukuman uang pengganti Surya Darmadi dari Rp42 triliun jadi Rp2 triliun
Rabu, 20 September 2023 16:23 Wib
Surya Darmadi tiba di Pengadilan Tipikor jalani sidang vonis kasus korupsi perkebunan sawit
Kamis, 23 Februari 2023 11:47 Wib
Korupsi izin perkebunan sawit, Surya Darmadi menilai isi tuntutan mengada-ada
Selasa, 7 Februari 2023 7:38 Wib
Saksi sebut Bupati Indragiri Hulu minta muluskan izin kebun milik Surya Darmadi
Senin, 10 Oktober 2022 18:45 Wib
Surya Darmadi rugikan keuangan dan perekonomian negara Rp78,8 triliun
Kamis, 8 September 2022 14:56 Wib
Jampidsus sita aset Surya Darmadi senilai Rp11,7 T
Selasa, 30 Agustus 2022 20:55 Wib
Kejaksaan Agung sita dua kapal pengangkut CPO PT Duta Palma Grup di Sumsel
Selasa, 30 Agustus 2022 20:19 Wib
Kerugian negara kasus Surya Darmadi meningkat jadi Rp104,1 triliun
Selasa, 30 Agustus 2022 13:53 Wib