Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan menyebut sebanyak 13 daerah masih berstatus siaga bencana hidrometeorologi.
Kepala BPBD Sumsel M Iqbal Alisyabana di Palembang, Kamis, mengatakan ke-13 daerah itu di antaranya Kabupaten Komering Ulu (OKU), Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), OKU Timur, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, OKU Selatan, Musi Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Kota Prabumulih, dan Palembang.
Pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh kabupaten/kota untuk tetap siaga dan terus memantau kondisi debit air di masing-masing wilayah.
“Kami sudah meminta seluruh daerah untuk waspada dan melakukan pemantauan secara intensif, terutama terhadap peningkatan debit air,” katanya.
Ia menjelaskan sejumlah daerah juga telah memasang alat pemantau debit air untuk mendeteksi secara dini potensi kenaikan air yang bisa berujung banjir.
“Beberapa daerah sudah memasang alat pemantauan debit air. Ini sangat membantu, terutama ketika terjadi lonjakan air secara tiba-tiba. Dengan alat ini, kita bisa mengambil langkah cepat,” jelasnya.
Menurut dia, kondisi banjir di Sumsel saat ini masih dalam tahap yang bisa ditangani. Sebab, pihaknya juga telah menyiapkan personel, peralatan, dan logistik untuk menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi.
“Kesiapan personel, peralatan, dan logistik sudah kita siapkan. Jadi saat ini kita masih bisa tangani jika terjadi banjir,” ujarnya.
Iqbal mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah aliran sungai dan perbukitan.
“Kami harap masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Pantau informasi resmi dan segera melapor jika melihat tanda-tanda bahaya seperti kenaikan debit sungai atau pergerakan tanah,” kata dia.
BPBD Sumsel: 13 daerah masih status siaga bencana hidrometeorologi

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahabana. ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri