Pertamina MOR II dorong pertumbuhan konsumsi Bright Gas
Palembang (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operation Region II Sumatera Bagian Selatan mendorong pertumbuhan konsumsi Bright Gas 12 kg karena sementara ini hanya tumbuh 3 persen setiap tahun.
General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Primarini di Palembang, Rabu, mengatakan volume permintaan hingga kini hanya mencapai 300 metrik ton per hari, yangmana sekitar 150.000 mt berada di Sumsel.
"Ini yang menjadi target kami sehingga kampanye tentang penggunaan Bright Gas terus kami galakkan di masyarat," kata dia yang dijumpai pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di salah satu SPBU di Palembang.
Primarini mengatakan meski hanya tumbuh 3 persen, tapi sejatinya tetap ada peningkatan. Capaian ini tidak terlepas dari upaya perseroan dalam mengenalkan Bright Gas bagi pelanggan ritel.
Ia mengatakan Pertamina mendorong penggunaan LPG sesuai peruntukannya, yakni LPG 3 kg ditujukan untuk masyarakat yang tidak mampu.
Bahkan, kata Primarini, perusahaan langsung terjun ke lapangan untuk mengecek penggunaan LPG subsidi dan nonsubsidi.
“Kami telah meninjau banyak pelaku usaha restoran yang telah menggunakan Bright Gas 5,5 kg untuk menunjang usahanya sehari-hari,” kata dia.
PT Pertamina (Persero) menyebut Bright Gas dalam tabung 5,5 kg dan 12 kg memiliki beberapa keunggulan dibandingkan elpiji biasa.
Salah satunya, karena penggunaan teknologi valve ganda yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih.
General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) II Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Primarini di Palembang, Rabu, mengatakan volume permintaan hingga kini hanya mencapai 300 metrik ton per hari, yangmana sekitar 150.000 mt berada di Sumsel.
"Ini yang menjadi target kami sehingga kampanye tentang penggunaan Bright Gas terus kami galakkan di masyarat," kata dia yang dijumpai pada peringatan Hari Pelanggan Nasional di salah satu SPBU di Palembang.
Primarini mengatakan meski hanya tumbuh 3 persen, tapi sejatinya tetap ada peningkatan. Capaian ini tidak terlepas dari upaya perseroan dalam mengenalkan Bright Gas bagi pelanggan ritel.
Ia mengatakan Pertamina mendorong penggunaan LPG sesuai peruntukannya, yakni LPG 3 kg ditujukan untuk masyarakat yang tidak mampu.
Bahkan, kata Primarini, perusahaan langsung terjun ke lapangan untuk mengecek penggunaan LPG subsidi dan nonsubsidi.
“Kami telah meninjau banyak pelaku usaha restoran yang telah menggunakan Bright Gas 5,5 kg untuk menunjang usahanya sehari-hari,” kata dia.
PT Pertamina (Persero) menyebut Bright Gas dalam tabung 5,5 kg dan 12 kg memiliki beberapa keunggulan dibandingkan elpiji biasa.
Salah satunya, karena penggunaan teknologi valve ganda yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih.