Sapi kurban Wakil Wali Kota Palembang mengamuk saat akan disembelih

id Qurban fitrianti agustinda, qurban, kebakaran sungki, kebakaran palembang, 113 rumah terbakar di palembang, kebakaran di,berita sumsel, berita palemba

Sapi kurban Wakil Wali Kota Palembang mengamuk saat akan disembelih

Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, nampak memegang tali pengikat saat akan memegang sapi qurbannya seberat 1,3 ton di lokasi kebakaran 113 rumah Kecamatan Kertapati Palembang, Selasa (13/8) (Antara News Sumsel/Aziz Munajar/19)

Palembang (ANTARA) - Sapi kurban jenis Limosin seberat 1,3 ton dari Wakil Wali Kota Palembang mengamuk saat hendak penyembelihan di lokasi bencana terbakarnya 113 rumah di Kecamatan Kertapati.

Pantauan ANTARA, Selasa, sapi berwarna cokelat tersebut bahkan hampir menyeruduk Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda saat akan dipegang dan sontak membuyarkan kerumunan warga, beruntung belasan warga sigap menarik sapi.

"Kurban ini khusus untuk para korban kebakaran," ujar Fitrianti Agstinda saat sapi akan disembelih.

Sapi beberapa kali berhasil lepas dari upaya jeratan tali para penjaga yang ingin merobohkan badannya dan mencoba berlari ke arah warga, sapi diduga stres karena melihat kerumunan warga yang mengelilinginya sangat dekat.

Sapi cukup sulit ditaklukan sebab 15 orang lebih warga yang menjaganya nampak kalah tenaga, beruntungnya kontur tanah tempat sapi disembelih merupakan bekas rawa yang membuat kaki sapi masuk ke tanah sehingga gerak sapi menjadi terbatas lalu berhasil dirobohkan dalam tempo 10 menit.

Sapi kurban tersebut, kata Fitrianti, merupakan bentuk inisiatifnya karena ia mengaku masih terbawa suasana sedih saat mengunjungi para korban kebakaran di Kecamatan Kertapati yang sebagian besar masih bertahan di tenda darurat dan merayakan Idul Adha dengan kondisi serba kekurangan.

"Kurban ini sebagai bentuk bahwa Pemkot Palembang terus menemani para korban sampai proses pemulihan selesai total," ujar Fitrianti.

Ia memastikan para korban kebakaran tetap mendapat bantuan dari Pemkot Palembang, salah satunya yang sudah direalisasikan yakni pembagian alat dan seragam sekolah bagi anak-anak korban.

"Kami tidak mau anak-anak di sini ada yang putus sekolah," tegasnya.

Sebelumnya kebakaran hebat terjadi di kawasan permukiman penduduk Lorong Santai, Kelurahan Baru, Kecamatan Sungki, Rabu (10/7) yang menghanguskan 113 rumah dan mengakibatkan 548 jiwa kehilangan tempat tinggal.