Jakarta (ANTARA) - Paul Pogba 'bersedia melakukan aksi mogok' untuk diizinkan hengkang dari Manchester United dan bergabung ke Real Madrid.
Gelandang timnas Prancis itu bertekad meninggalkan Old Trafford musim panas ini dan bergabung dengan rekan senegaranya pelatih Zinedine Zidane di Bernabeu.
Berdasarkan laporan media Spanyol ABC yang dilansir Daily Mail pada Minggu (16/06), Pogba bersedia mengambil langkah ekstrim untuk mewujudkan keinginannya.
Mereka melaporkan bahwa Pogba akan menolak untuk bergabung dengan rekan setimnya di United saat pramusim dimulai pada awal bulan depan.
Pogba dijadwalkan terbang ke Amerika untuk liburan musim panasnya, sedangkan agennya, Mino Raiola, berusaha untuk mewujudkan transfer sang pemain ke Real Madrid yang disinyalir mencapai 150 juta poundsterling (sekitar Rp2,71 triliun).
Sejak kembali ke United dari Juventus pada 2016 sebagai pemain termahal dunia saat itu, Pogba gagal memenuhi ekspektasi Manchester United.
Gelandang itu berselisih dengan mantan pelatihnya Jose Mourinho di awal musim lalu dan, meski performanya membaik secara singkat di bawah pelatih baru Ole Gunnar Solskjaer, pelatih asal Norwegia itu tidak mampu untuk membujuknya agar tetap bertahan.
Kontrak pemain berusia 26 tahun ini bersama United akan habis pada musim panas 2021, jadi wajar saja klub Liga Premier Inggris tersebut berusaha mendapatkan keuntungan besar dari biaya yang mereka keluarkan tiga tahun lalu.
Real berharap dapat mencapai kesepakatan dengan angka kurang dari 150 juta poundsterling dan klub Spanyol yakin harga Pogba sekitar 135 juta poundsterling (sekitar Rp2,44 triliun).
Real Madrid baru-baru ini menyelesaikan transfer Eden Hazard senilai 150 juta poundsterling dari Chelsea saat mereka mendatangkan pemain-pemain yang diinginkan Zidane.
Taktik 'aksi pemogokan' ini sebelumnya sudah digunakan oleh Kiper Chelsea Thibaut Courtois, yang menolak untuk datang ke latihan pra-musim agar bisa bergabung dengan Real Madrid musim panas lalu.