Gedung peninggalan Belanda Jacobsen pusat promosi kopi Sumsel
Palembang (ANTARA) - Gedung tua Jacobsen Van Den Berg peninggalan zaman dagang Belanda di Kota Palembang akan difungsikan sebagai pusat promosi kopi Sumsel dan menjadi tujuan wisata baru.
Direktur Perdagangan Internasional PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Ahmad Yaniarsyah Hasan di Palembang, Minggu, mengatakan Sumsel mulai mengekspor kopi tahun ini, sehingga harus ada tempat promosi yang bisa merepresentasikan kopi-kopi Sumsel.
"Gedung Jacobsen agan dikembalikan fungsinya seperti semula yakni menjadi gudang kopi, mungkin akan ditambah semacam kedai supaya masyarakat bisa minum kopi di sini," ujarnya.
Menurut dia pengembalian fungsi Gedung Jacobsen sekaligus menandai dimulainya kembali perdagangan internasional kopi Sumsel dengan 'merek sendiri', pada tahun ini direncanakan ekspor sebanyak 500 ribu ton.
PT PPI akan merenovasi beberapa bagian gedung tersebut karena kondisinya kurang terawat dan termasuk cagar budaya, sehingga perencanaan renovasi harus mengikuti undang-undang cagar budaya tanpa menghilangkan kekunoan bangunannya.
"Konsep finalnya belum selesai, tapi tahun ini kami targetkan sudah bisa difungsikan, baik untuk keperluan promosi kopi maupun sebagai tempat wisata bersejarah," jelas nya.
Jika sudah resmi dibuka, masyarakat dapat menikmati beragam jenis kopi asli Sumsel seperti Kopi Semende, Lahat, dan Pagaralam sekaligus melihat proses pembuatannya, selain itu akan ditampilkan sejarah panjang kopi Sumsel yang sudah terkenal sejak tahun 1900-an.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani, mengatakan Gedung Jacobsen menarik perhatian untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata bersejarah di Kota Palembang karena arsitekturnya yang unik.
“Gedung Jacobsen belum banyak dikenal orang, padahal nilai sejarahnya sangat tinggi sebagai kantor dagang besar di zaman kolonial, jadi potensinya besar sekali jika dibuat destinasi wisata,” ujar Isnaini
Gedung bersejarah Jacobsen Van Den Berg di Jalan Depaten Baru Kelurahan 28 Ilir Kecamatan Ilir Barat II Kota Palembang merupakan kantor dagang Belanda yang dibangun sekitar tahun 1800-an, namun ditinggalkan Belanda pada 1960, sehingga kepemilikan diambil alih PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Pada masanya kantor dagang Jacobsen memiliki jaringan bisnis internasional yang kuat, mulai dari New York, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Buenos Aires, Montevideo, Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Hongkong, Tokyo, Osaka, Kobe, Sydney, Melbourne, Brisbane dan Batavia (Jakarta).
Kopi-kopi dari WIlayah Pagaralam, Lahat, Ogan Komering Ulu Selatan dan Semende termasuk komoditas yang diperdagangkan saat itu.
Direktur Perdagangan Internasional PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Ahmad Yaniarsyah Hasan di Palembang, Minggu, mengatakan Sumsel mulai mengekspor kopi tahun ini, sehingga harus ada tempat promosi yang bisa merepresentasikan kopi-kopi Sumsel.
"Gedung Jacobsen agan dikembalikan fungsinya seperti semula yakni menjadi gudang kopi, mungkin akan ditambah semacam kedai supaya masyarakat bisa minum kopi di sini," ujarnya.
Menurut dia pengembalian fungsi Gedung Jacobsen sekaligus menandai dimulainya kembali perdagangan internasional kopi Sumsel dengan 'merek sendiri', pada tahun ini direncanakan ekspor sebanyak 500 ribu ton.
PT PPI akan merenovasi beberapa bagian gedung tersebut karena kondisinya kurang terawat dan termasuk cagar budaya, sehingga perencanaan renovasi harus mengikuti undang-undang cagar budaya tanpa menghilangkan kekunoan bangunannya.
"Konsep finalnya belum selesai, tapi tahun ini kami targetkan sudah bisa difungsikan, baik untuk keperluan promosi kopi maupun sebagai tempat wisata bersejarah," jelas nya.
Jika sudah resmi dibuka, masyarakat dapat menikmati beragam jenis kopi asli Sumsel seperti Kopi Semende, Lahat, dan Pagaralam sekaligus melihat proses pembuatannya, selain itu akan ditampilkan sejarah panjang kopi Sumsel yang sudah terkenal sejak tahun 1900-an.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani, mengatakan Gedung Jacobsen menarik perhatian untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata bersejarah di Kota Palembang karena arsitekturnya yang unik.
“Gedung Jacobsen belum banyak dikenal orang, padahal nilai sejarahnya sangat tinggi sebagai kantor dagang besar di zaman kolonial, jadi potensinya besar sekali jika dibuat destinasi wisata,” ujar Isnaini
Gedung bersejarah Jacobsen Van Den Berg di Jalan Depaten Baru Kelurahan 28 Ilir Kecamatan Ilir Barat II Kota Palembang merupakan kantor dagang Belanda yang dibangun sekitar tahun 1800-an, namun ditinggalkan Belanda pada 1960, sehingga kepemilikan diambil alih PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Pada masanya kantor dagang Jacobsen memiliki jaringan bisnis internasional yang kuat, mulai dari New York, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Buenos Aires, Montevideo, Singapura, Kuala Lumpur, Penang, Hongkong, Tokyo, Osaka, Kobe, Sydney, Melbourne, Brisbane dan Batavia (Jakarta).
Kopi-kopi dari WIlayah Pagaralam, Lahat, Ogan Komering Ulu Selatan dan Semende termasuk komoditas yang diperdagangkan saat itu.