Menhub targetkan tiga bandara di Sumsel atasi konektivitas wilayah

id menhub,budi karya,bandara,bandara silampari

Menhub targetkan tiga bandara di Sumsel atasi konektivitas wilayah

Terminal Bandara Silampari yang baru sedang dalam proses pembangunan dan akan rampung akhir Desember 2018, Selasa (4/9). (ANTARA News Sumsel/Sudirman/Erwin Matondang/18)

.... tentunya kami ingin semua fasilitas penerbangan disini bisa mengatasi permasalahan konektivitas wilayah....
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Menteri Perhubungan Budi Karya menargetkan tiga bandar udara di Lubuklinggau, Baturaja dan OKU Selatan kembali aktif melayani kebutuhan konektivitas wilayah di Sumatera Selatan. 

"Saya ingin memastikan fungsi transportasi yang ada di sumsel berjalan dengan baik, tadi saya sudah keliling serta melihat Bandara Silampari Lubuklinggau, sempat juga ke OKU meninjau Bandara Bandi Agung, tentunya kami ingin semua fasilitas penerbangan disini bisa mengatasi permasalahan konektivitas wilayah," kata Budi Karya usai sosialisasi 4 tahun pemerintahan Jokowi-JK di Palembang, Sabtu. 

Misalnya Lapangan Udara Daerah (Lanudda) di Baturaja, Kemenhub menargetkan Lanudda tersebut bisa menjadi bandara umum paling lambat akhir tahun 2018, teknisnya kemungkinan melibatkan pihak swasta. 

Menurutnya untuk Bandara Silampari Lubuklinggau tinggal menyelesaikan bagian terminal, dan Bandara Bandi Agung OKU Selatan akan difungsikan dengan baik, keduanya juga ditarget melayanai penerbangan domestik akhir 2018.

Dia menjelaskan konektivitas transportasi memang menjadi fokus pemerintahan Jokowi - JK, Sumsel sendiri termasuk mendapat sokongan besar pembangunan sarana transportasi, contohnya Kereta Layang Ringan (LRT) Palembang.

"Kehadiran LRT tidak hanya sebatas transportasi belaka, tetapi sebagai media pembelajaran memasuki zaman modernisasi angkutan massal, Kota Palembang ini menjadi laboratorium gaya hidup angkutan massal karena ada LRT, sebentar lagi kan pakai uang elektronik," ujar Budi.

Ia melanjutkan, dengan investasi Rp10 triliun dari pemerintah, LRT saat ini telah dinikmati masyarakat Palembang, agar LRT semakin efektif bermanfaat,  Kemenhub mengeluarkan kebijakan baru mengenai tarif integrasi LRT. 

"Kami memutuskan, tarif integrasi LRT - Damri dan LRT - Transmusi diturunkan dari Rp10.000 menjadi Rp7.000, kemudian jam operasional LRT diperpanjang, sebelumnya dari pukul 06.00 - 18.00 WIB, sekarang pukul 05.00 - 20.00 WIB, lalu bus feeder mahasiswa Unsri perputarannya dibuat lebih padat, jadi mahasiswa tak terlalu lama menunggu," tambah Budi Karya. 

Untuk memperkuat integrasi LRT tersebut, Kementrian Perhubungan memberikan bantuan 5 bus Transmusi ke Pemerintah Kota Palembang, bantuan diserahkan langsung Menhub kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo di Griya Agung.