Pengamat: selamatkan petani karet cukup bangun pabrik karet gelang

id petani karet,karet,getah karet,kebun karet,info sumsel,sawit

Pengamat: selamatkan petani karet cukup bangun pabrik karet gelang

Ilustrasi penyadap getah karet di kawasan perkebunan di Kabupaten Banyuasin, Sumsel (Antarasumsel.com/Feny Selly)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Menyelamatkan petani karet di Sumatera Selatan cukup dengan membangun pabrik karet gelang, kata pengamat pertanian Universitas Sriwijaya Prof. Amin Rejo. 

"Saya sedang meneliti ini, saya pernah tanya ke toko-toko berapa banyak mereka menghabiskan karet gelang dalam sehari, jawabanya 1 kilogram, itu baru satu toko, nah hitung sendiri ada berapa ribu toko seluruh Sumsel, sedangkan sampai saat ini karet gelang masih dipasok dari Jawa dan Medan," ujar Amin Rejo kepada Antara News Sumsel, Selasa.

Menurutnya harga komoditas karet saat ini masih tertekan pasar dunia, disatu sisi turut dipicu naiknya ongkos pengiriman dari daerah ke Palembang, namun sebab utama karena masih adanya monopoli yang menekan petani karet di daerah, sementara kualitas karet Sumsel sudah semakin baik.

Membangun pabrik karet gelang merupakan upaya hilirisasi karet, dimana realisasinya justru bisa di lakukan oleh kelompok tani karet itu sendiri karena biaya operasionalnya jauh lebih rendah dari pada harus menunggu pembangunan pabrik ban yang mengandalkan investasi besar-besaran.

Kelompok Tani karet bisa membangungnya dalam konsep industri rumahan seperti yang ada di Jawa dan Medan, biaya alat sendiri kata Prof. Amin Rejo tidak Rp 70 - Rp 100 juta, keuntungan dari pabrik karet gelang sendiri jauh lebih besar dari pada menjual dalam bentuk slip.

"Jadi karetnya dari petani, diolah di daerah, lalu hasilnya untuk petani itu sendiri, artinya ada potensi daya serap karet yang tinggi, implikasinya petani tidak susah jual  kalau alurnya seperti itu harga karet kembali tinggi," jelas Amin Rejo. 

Namun ia menyarankan jika di kabupaten/kota ingin mendirikan pabrik karet gelang, maka lebih baik pemerintah daerah ikut menanamkan saham agar dapat mengendalikan pergerakan industrinya.

Ia melanjutkan wilayah sumsel dikuasai 60 persen perkebunan, baik karet, sawit, teh maupun kopi, maka semestinya Pemprov Sumsel harus bisa fokus mengembangkan komoditas tersebut, bukan hanya sisi produksi saja, namun lebih penting mengarahkannya ke sektor industri agar pendapatan petani meningkat.

"Bangun pabrik karet gelang itu yang paling simpel, jangan mau terus-menerus di monopoli, kasian petani sekarang ini pendapatanya sudah tidak wajar lagi," tambahnya.