Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Lebih dari 21 ribu orang anak di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan belum diimunisasi Measles Rubella (MR) karena akibat termakan isu di media sosial yang menyatakan pemberian vaksin tersebut berbahaya bagi tubuh anak.
"Target 96.200 anak akan diimunisasi MR pada tahun ini, dan di antaranya 21 ribu belum divaksin," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU), Andi Prapto di Baturaja, Kamis.
Dia mengatakan, sebagian besar orang tua takut anaknya disuntik imunisasi MR karena beranggapan vaksin ini haram dan berbahaya bagi tubuh anak.
"Namun, kami optimistis dapat mencapai target 95 persen anak di Kabupaten OKU mendapat vaksin MR hingga akhir September 2018," kata dia.
Target tersebut diyakini dapat tercapai karena saat ini pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemberian vaksin MR untuk anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun guna melindungi dari kecacatan serta penyakit kelainan bawaan seperti gangguan pendengaran, penglihatan dan kelainan jantung.
Sosialisasi tersebut dilakukan mulai dari radio, media masa, spanduk dan komunikasi langsung ke sekolah termasuk penduduk di pelosok desa melalui puskemas di setiap kecamatan.
"Masyarakat jangan takut dan percaya begitu saja dengan isu yang beredar di media sosial. Imunisasi ini sangat aman. Tiga orang anak saya saja semuanya diimunisasi MR," katanya.
Terlebih lagi kata dia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan surat keputusan Nomor 33 Tahun 2018 yang menyatakan bahwa imunisasi MR boleh diberikan kepada anak untuk melindungi masyarakat dari penyakit campak dan rubella.
Dia menjelaskan, measles dan rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran pernafasan disebabkan oleh virus yang menyebabkan komplikasi serius sepeti diare, radang paru, radang otak dan kebutaan bahkan kematian.
Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Kecacatan tersebut dikenal sebagai Sindroma Rubella Kongenital yang di antaranya meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan.
"Tidak ada pengobatan untuk penyakit MR, namun dapat dicegah dengan Imunisasi MR," ujarnya.
Berita Terkait
Polisi tes DNA empat jenazah Mr X tanpa kepala
Minggu, 10 September 2023 21:35 Wib
Polisi tangkap MR penyebar proposal THR di Tambora
Senin, 10 April 2023 11:06 Wib
Aktor "Friends" Mike Hagerty meninggal dunia
Sabtu, 7 Mei 2022 8:25 Wib
Casio luncurkan koleksi MR-G, lini G-Shock tertinggi
Sabtu, 16 April 2022 16:10 Wib
Tips agar belanja tetap hemat di bulan Ramadhan
Kamis, 14 April 2022 9:36 Wib
Indonesia butuh antivirus dan vitamin di HMN 2022
Rabu, 9 Maret 2022 11:49 Wib
Mengenal lagu baru dan mengenang Naif di mini konser Mr. Jarwo
Jumat, 3 Desember 2021 10:34 Wib
Jarwo: Naif masih ada!
Jumat, 3 Desember 2021 10:13 Wib