Sleman (ANTARA News Sumsel) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki cara pandang dan target tersendiri untuk membidik wisatawan dari kalangan generasi milenial
"Generasi milenial yang lahir dan tumbuh di era ketidakpastian ekonomi merupakan generasi dengan ciri khas orientasi kekinian, tanpa mau memikirkan masa depan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Slema Sudarningsih, di Sleman, Rabu.
Menurut dia, keberadaan generasi milenial ini mengakibatkan perubahan landscape perjalanan wisatawan. Ketergantungan pada biro perjalanan wisata semakin berkurang, dimana generasi ini lebih suka berpergian dengan memanfaatkan aplikasi seperti traveloka dan sebagainya.
"Selain itu, perubahan pola sosialisasi generasi ini secara tidak langsung mengubah tujuan mereka berpergian. Generasi ini menyukai tempat kuliner kekinian, tempat belanja seperti mal dengan tema gaya hidup, bersosialisasi melalui gawai, dan senang dengan segala jenis kegiatan seperti musik maupun olah raga," katanya.
Ia mengatakan generasi milenial ini adalah generasi yang melek teknologi, maka pemanfaatan media sosial menjadi keharusan dalam memasarkan destinasi maupun kegiatan yang akan dilaksanakan.
"Peran influencer/reviewer menjadi penting dalam pemasaran destinasi. Akibatnya kesiapan destinasi dan masyarakat di sekitar destinasi menjadi syarat utama agar destinasi tersebut didatangi oleh milenial," katanya.
Sudarningsih mengatakan ke depan, selain destinasi tradisional seperti destinasi wisata alam dan destinasi wisata budaya yang sudah ada, upaya menarik generasi milenial melalui pengembangan destinasi wisata kuliner kekinian dan belanja di Kabupaten Sleman akan mendapat perhatian lebih.
"Hal ini tak lepas dari data yang menunjukkan bahwa pada libur Lebaran dan libur sekolah yang lalu, kunjungan di destinasi wisata kuliner dan belanja di Kabupaten Sleman mencapai lebih dari dua juta kunjungan," katanya.
Ia mengatakan, terkait dengan belanja wisatawan di Kabupaten Sleman, diketahui bahwa belanja transportasi dan akomodasi wisatawan mengambil porsi lebih dari 70 persen belanja wisatawan.
"Hanya sekitar lima persen saja belanja wisatawan pada belanja souvenir/oleh-oleh," katanya.
Hal ini, kata dia, menjadi perhatian bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman. Bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman dan Dekranasda Kabupaten Sleman, terus dilakukan upaya agar pada 2020, besaran belanja souvenir/oleh-oleh ini dapat meningkat sampai dengan 7,5 persen.