Asian Games - Menanti Indonesia Raya di stadion dayung Jakabaring

id dayung,asian games,asian games palembang,Basoeki Hadimoeljono,Ketua Umum PODSI,Jakabaring Sports City,Asian Games XVIII,Venue dayung,china, Chinese Ta

Asian Games - Menanti Indonesia Raya di stadion dayung Jakabaring

Tim dayung Indonesia merayakan kemenangan di stadion dayung Jakabaring Sports City Palembang. (Foto ANTARA News Sumsel.com/Yudi Abdullah/18)

...Banyaknya medali emas yang direbut tim dayung China, membuat pertanyaan penonton terutama dari Palembang dan beberapa daerah Indonesia lainnya mengapa lagu China terus dinyayikan...
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Kota Palembang, Sumatera Selatan menjadi salah satu kota di Indonesia yang ditunjuk menyelenggarakan pertandingan dan perlombaan Asian Games XVIII yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Agustus - 2 September 2018.

Lomba dayung merupakan salah satu cabang olahraga yang digelar di kota yang dikenal memiliki Sungai Musi dan ikon Jembatan Ampera itu.

Sebanyak 395 atlet dayung dari 24 negara turun berlomba di salah satu stadion dayung terbaik di dunia yang diakui Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan Asian Rowing Federation (ARF).

Ketika jumpa pers di Palembang, Sabtu (18/8), Executive Director of ARF (Asian Rowing Federation) Yin Zhang menjelaskan, venue rowing/ dayung di Bumi Sriwijaya ini memenuhi standar internasioanal sehingga sangat cocok untuk menggelar ajang olahraga kelas dunia.

Asian Rowing Federation memiliki 36 anggota negara dan region, khusus yang berkompetisi turun ke Palembang sekitar 400 atlet dari 24 negara anggota.

Beberapa negara yang mengikuti cabang olahraga dayung seperti tuan rumah Indonesia, China, Korea, Iran, Irak, India, Jepang, Thailand, Chinese Taipei, Hongkong China, Myanmar, Filipina, Malaysia, Uzbekistan, Kazakhstan, Singapura, serta Korea Selatan dan Korea Utara yang di Asian Games ini bersatu menjadi satu kontingen dengan sebutan Korea Bersatu.

Seluruh atlet putra dan putri dari negara anggota ARF diharapkan dapat berkompetisi dan manampilkan permainan yang terbaik buat negara masing-masing, kata Yin Zhang.

Dalam jumpa pers itu, Competition Manager of Rowing Edy Suyono juga menjelaskan lomba dayung Asian Games 2018 memperebutkan 36 medali emas dari tiga nomor cabang olahraga Olimpic dengan perincian rowing 15 emas, kano slalom (CSL) empat emas, dan kano sprint (CSP) 12 emas.

Selain itu, dilombakan juga nomor perahu naga/Traditional Boat Race (TBR) cabang olahraga non-Olimpic memperebutkan lima medali emas.

Dalam jumpa pers yang juga dihadir Technical Delegate Mike Tanner, ARF Chair of Sport Medicine Committee Hiura Mikio, Venue Press Center Manager of Rowing Competition at Asian Games 2018 Brata T Hardjosubroto, dijelaskan pula tiga nomor digelar di venue rowing JSC Palembang dan satu nomor yakni kano slalom (CSL) digelar di Majalengka, Jawa Barat yang pelaksanaannya mulai 19 Agustus hingga 1 September 2018.

Ketika dimulainya lomba dayung di venue dayung Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, 19 Agustus 2018, masyarakat dan pengurus PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) mengharapkan tim nasional tampil maksimal dan memenangkan lomba dengan memperoleh banyak medali emas.

Hingga berakhirnya perlombaan di stadion dayung Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course, Palembang, Sabtu (1/9) hanya satu emas yang bisa diperoleh dari 36 emas yang diperebutkan.

Medali emas yang diharapkan di final nomor canoe/ kayak sprint di hari terakhir lomba dayung Asian Games tidak dapat direbut pedayung Indonesia.

Riska salah satu pedayung yang diperkirakan kuat menyumbangkan medali emas untuk kontingen Indonesia dan mewujudkan lagu kebangsaan kembali dikumandangkan tidak bisa memenuhi harapan tersebut karena dalam final kelas kano perorangan 200 meter hanya mampu memperoleh medali perak kalah beberapa detik dengan atlet China.

    Lagu Indonesia Raya

Dalam perlombaan dayung di venue dayung JSC Palembang, tim China mendominasi perolehan medali emas.

Khusus di nomor rowing saja, tim dayung China memperoleh sembilan emas dari 15 medali emas nomor rowing yang diperebutkan di ajang olahraga terbesar di kawasan Asia itu.

Enam medali emas diperoleh China di final grub A pada Kamis (23/8) dari kelas ganda putri (Women's Pair/W2-), ganda putra (Men's Pair/M2-), ganda putri (Women's Double Sculls/W2X), tunggal putri (Women's Single Sculls/W1X), tunggal putra (Men's Single Sculls/M1X) dan kelas ringan empat putra (Lightweight Men's Four/LM4).

Kemudian tiga tambahan medali emas diperoleh di final grub B nomor rowing cabang olahraga dayung Asian Games XVIII yang berlagsung di venue Jakabaring Sports City (JSC) Palembang pada Jumat (24/8) , beberapa medali emas di nomor perahu naga, dan empat medali emas di nomor canoe/ kayak sprint.

Banyaknya medali emas yang direbut tim dayung China, membuat pertanyaan penonton terutama dari Palembang dan beberapa daerah Indonesia lainnya mengapa lagu China terus dinyayikan.

"Kapan ya ibu, lagu Indonesia Raya dinyanyikan ?," tanya Anisa seorang gadis cilik berusia sembilan tahun yang mengikuti orang tuanya menyaksikan final di hari terakhir lomba dayung Asian Games XVIII di JSC Palembang, Sabtu (1/9).

Seorang ibu, Normaliaty menjelaskan kepada anaknya lagu kebangsaan Indonesia sudah pernah dinyanyikan satu kali saat timnas rowing putra menang di kelas LM8+.

"Lagu kebangsaan dikumandangkan di arena pertandingan/perlombaan jika atlet dari suatu negara berhasil memperoleh medali emas. China yang mendominasi perolehan emas berati lagu kebangsaan mereka yang sering dinyanyikan di stadion dayung Jakabaring ini," ujar seorang penonton menjelaskan kepada anaknya.

Tim Indonesia dalam lomba dayung Asian Games XVIII berhasil meraih satu medali emas, beberapa perak dan perunggu.

Medali emas cabang olahraga dayung itu diperoleh timnas dari nomor rowing kelas ringan putra delapan (Lightweight Men's Eight/LM8+) yang dipersembahkan Hadid Tanzil, Yakin Muhad, Darmawan Rio Rizki, Ardianto, Button Ali, Ferdiansyah, Ihram, Isadi Ardi, dan Hasbulloh Ujang.

Saat timnas berjuang memperebutkan medali emas tersebut Menteri PU dan Perumahan Rakyat yang juga pengurus PODSI Mochammad Basuki Hadimoeljono menyaksikan dari pinggir danau stadion dayung JSC Palembang.

Menteri PUPR itu bersama rombongan dan penonton di tribun stadion tampak memberikan teriakan semangat kepada atlet untuk mendayung perahunya lebih cepat.

Teriakan seorang pimpinan tertinggi di organisasi olahraga dayung di Indonesia itu akhirnya mengantarkan timnas merebut emas.

Pengalungan medali emas cabang olahraga dayung kelas ringan delapan putra itu dilakukan Menteri PU dan Perumahan Rakyat itu serta disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Dalam upacara pengalungan medali emas pertama bagi tim dayung nasional, lagu Indonesia Raya berkumandang menggema dinyanyikan bersama dengan semangat oleh seluruh peserta upacara dan penonton yang berada di Stadion Dayung Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course, Palembang.

Pelatih atlet Rowing Indonesia Hadris Muhammad mengatakan medali emas ini menjadi pemicu untuk pengembangan olahraga dayung di Tanah Air ke depan.

Keberhasilan memperoleh emas membuktikan atlet Indonesia mampu bersaing dengan tim tangguh dari berbagai negara Asia seperti China dan Thailand.

Manajer Tim Rowing Indonesia Budiman Setiawan menjelaskan bahwa keberhasilan timnas sudah sesuai target.

Untuk mencapai keberhasilan yang lebih baik, pihaknya akan menjadikan pelajaran dalam lomba ini untuk perbaikan pembinaaan atlet ke depan.

    PODSI Bangga

Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) merasa bangga dengan prestasi yang dicapai tim nasional di Asian Games 2018 ini.

"Latihan dan kerja keras para pedayung Indonesia telah menghasilkan satu emas dan sejumlah medali lainnya. Prestasi atlet di event ini sudah sesuai target," kata Wakil Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia.

Untuk mengembangkan cabang olahraga dayung dan mencetak atlet tangguh bermental juara, pihaknya berupaya membuat stadion dayung yang bertaraf internasional seperti di Kota Palembang di berbagai daerah.

Venue dayung seperti yang ada di Palembang ini, perlu dibangun di tempat lain untuk mengembangkan olahraga air itu, kata Laksamana Madya Aan Kurnia seusai menyaksikan sejumlah perlombaan dayung di Palembang.

Menurut dia, berdasarkan penjelasan atlet China yang mendominasi perolehan emas, kesuksesan mereka di Asian Games XVIII Palembang didukung faktor venue dayung di Palembang yang sangat baik dan berstandar internasional.

"Venue dayung yang digunakan untuk ajang olahraga ini dinilai atlet dari China, Chinese Taipei, Thailand, Hongkong China, Korea serta sejumlah peserta Asian Games lainnya merupakan yang terbaik di bandingkan dengan venue dayung disejumlah negara yang pernah mereka kunjungi," ujarnya.

Dia menjelaskan, venue dayung sangat berpengaruh bagi atlet yang berlomba, dari pelaksanaan cabang olahraga dayung yang telah berjalan sejak 19 Agustus dan akan berakhir 1 September 2018, tidak ada keluhan gangguan selama mereka berlomba.

Keberadaan venue dayung JSC Palembang yang dipuji peserta Asian Games menjadi modal awal unruk melakukan pembinaan atlet muda berbakat dan mengembangkan olahraga air tersebut.

China berhasil banyak mendapatkan emas, selain didukung venue di Palembang yang baik, juga didukung tersedianya banyak venue dayung di negaranya sebagai tempat latihan.

Melihat salah satu kunci kesuksesan China tersedianya banyak venue dayung untuk latihan dan berlomba, pihaknya berupaya membangun venue dayung seperti di JSC Palembag di setiap daerah.

Pembangunan venue dayung di setiap daerah perlu dilakukan, namun pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dengan skala prioritas sehingga ke depan bisa diperoleh atlet dayung yang tangguh, kata Aan.

Sementara sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochammad Basoeki Hadimoeljono yang juga Ketua Umum PODSI mengatakan pihaknya menginginkan venue dayung bertaraf internasional ada di banyak tempat.

Pengembangan venue dayung perlu dilakukan untuk memfasilitasi perekrutan atlet muda berbakat, tempat latihan dan menggelar perlombaan berskala lokal dan dunia.

Venue dayung yang ada di kompleks olahraga Jakabaring Sports City (JSC) Palembang, diakui peserta Asian Games XVIII merupakan venue terbaik yang ada di kawasan Asia.

Salah satu daerah yang akan didukung pembangunan venue dayung adalah Papua.