Palembang (ANTARA News Sumsel) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Palembang, Sumatera Selatan, berupaya meningkatkan kegiatan penertiban dan pengawasan makanan dan minuman ringan menghadapi bulan suci Ramadhan pertengahan Mei 2018.
Kegiatan penertiban dan pengawasan tersebut dilakukan untuk melindungi masyarakat dan mencegah beredarnya makanan dan minuman yang tidak layak dikomsumsi serta berbahaya bagi kesehatan manusia, kata Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang Dewi Prawitasari, di Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan, hingga sekarang ini masih sering ditemukan makanan dan minuman yang kedaluwarsa, tidak memiliki izin edar, dan mengandung bahan kimia berbahaya.
Selain produk makanan dan minuman pabrik, pihaknya juga sering menemukan makanan produk industri rumah tangga.
Dalam sebulan terakhir tim BBPOM Palembang menemukan tahu dan mi yang dijual di sejumlah pasar tradisional mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan jenis formalin.
"Berdasarkan hasil kegiatan pengawasan peredaran produk pangan di pasar tradisional ditemukan tahu dan mi yang mengandung formalin. Makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya itu langsung disita untuk mencegah dikonsumsi masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, berdasarkan fakta masih ditemukannya produk pangan yang mengandung formalin dan bahan kimia berbahaya lainnya, pihaknya akan lebih menggalakkan kegiatan pengawasan dan penertiban di pasar-pasar tradisional dan swalayanswalayan.
Selain menggalakkan kegiatan pengawasan dan penertiban, BBPOM mengimbau kepada produsen pangan untuk tidak lagi menggunakan formalin dan bahan kimia lainnya dalam produk makanan yang dipasarkan di kota itu.
Jika pedagang dan produsen terbukti mengedarkan barang mengandung bahan kimia berbahaya bagi masyarakat, akan diproses sesuai ketentuan hukum/Undang Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 dengan ancaman kurungan penjara lima tahun atau denda Rp10 miliar, ujarnya.
Sementara, bagi masyarakat diimbau pula agar teliti sebelum menentukan untuk membeli produk makanan yang dijual pedagang di pasar tradisional dan swalayan, kata Dewi.
Berita Terkait
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
Tol Musi Landas-Pangkalan Balai Banyuasin akan dibuka fungsional
Selasa, 2 April 2024 21:20 Wib
Balai Karantina Sumsel dampingi ekspor ubur-ubur Sungsang ke Tiongkok
Selasa, 2 April 2024 15:14 Wib
Balai Karantina Sumsel menggelar operasi patuh lalu lintas hewan
Rabu, 27 Maret 2024 19:18 Wib
Sekolah garda depan pelestarian Bahasa Komering
Rabu, 6 Maret 2024 10:37 Wib
Balai Bahasa Sumsel beri pelatihan bahasa daerah di tiga kabupaten
Selasa, 5 Maret 2024 13:14 Wib
Diskominfo Prabumulih hadirkan Balmon Frekuensi Palembang sosialisasi penggunaan frekuensi radio
Selasa, 5 Maret 2024 12:35 Wib
Ada batu berlapis di Rejang Lebong, ini kata Balai Pelestarian
Minggu, 3 Maret 2024 23:45 Wib