Panyabungan, Sumut (Antarasumsel.com) - Program "Sijari Emas" Kementerian Kesehatan dalam dua tahun terakhir dinilai cukup berhasil menekan angka kematian ibu pasca melahirkan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Kepala Dinas Kesehatan Mandailing Natal, drg. Ismail Lubis di Panyabungan, Sabtu mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi Program "Sijari Emas" dari Kemenkes karena dinilai mampu menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.
Selain itu juga berdampak pada peningkatan pelayanan rujukan bagi para ibu melahirkan dan anak baru lahir pada puskesmas dan beberapa rumah sakit di daerah itu.
"Sejak kehadiran program ini, pengukuran kinerja total rujukan sebelumnya yang masih 10 persen, meningkat menjadi 80 hingga 90 persen," katanya.
Program dari Kementerian Kesehatan yang bekerjasama dengan lembaga konsorsium luar negeri dan dalam negeri tersebut, dalam pelaksanaanya selama dua tahun ini bergerak pada semua bidang, baik itu pada lembaga pemerintah, swasta, instansi kesehatan dan masyarakat.
Selama dua tahun kehadiran program tersebut, telah banyak melakukan pendampingan pada puskesmas-puskesmas dan rumah sakit sehingga sangat membantu dalam penurunan angka kematian ibu melahirkan maupun bayi baru lahir.
"Memang dalam pendampingannya bervarisi, ada yang tetap dan ada juga yang terbatas. Tapi secara umum cukup berhasil," katanya.
Ia mengatakan dalam pendampingan tersebut, sudah menghasilkan pembentukan kelompok kerja penyelamatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir, penataan tata kelola rujukan kegawatandaruratan ibu dan bayi baru lahir.
Serta melaksanakan penilaian mandiri fasilitas oleh rumah sakit dan puskesmas dengan menggunakan alat pantau kerja rujukan dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap rujukan juga informasi jejaring kegawatdaruratan pada dinas kesehatan dan rumah sakit sebagai pusat rujukan.
"Teknologi dan informasi terhadap rujukan "Sijari Emas" ini telah memiliki perangkat online, sehingga bidan dapat menggunakan sistem itu berkomunikasi dengan rumah sakit sebelum pasien diantar kerumah sakit," katanya.