Jakarta (ANTARA Sumsel) - Indonesia turut serta memamerkan kuliner tradisional khas nusantara dalam Nanyang Culture Festival 2016 di Xiamen, Tiongkok, 22-26 April 2016.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vinsensius Jemadu di Jakarta, Minggu, mengatakan dalam ajang Nanyang Culture Festival 2016, Indonesia mengundang beberapa juru masak tamu lewat kerja sama dengan salah satu hotel di Xiamen.
"Mereka akan menyajikan beragam makanan tradisional Indonesia seperti sate, tumpeng, gado-gado, rendang, dendeng balado, ayam bumbu rujak, opor ayam, dan masih banyak lagi," katanya.
Festival tersebut pertama kali digelar pada 2008 atas inisiatif dari Konsulat Jenderal Filipina, Thailand, dan Singapura yang berkedudukan di Xiamen.
Kini festival tersebut semakin dikenal sebagai ajang mempromosikan kebudayaan antara Xiamen dengan ASEAN.
Tahun ini penyelenggaraan festival tersebut mengangkat tema "Carry friendship forward and cooperate for mutual development" dan diorganisir oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam menyambut 25 Tahun Peringatan Hubungan Tiongkok-ASEAN.
Vinsen mengatakan pihaknya turut serta ambil bagian dalam acara itu sebagai salah satu upaya mempromosikan pariwisata di Tanah Air.
"Makanan dan hiburan merupakan kata kunci utama dalam pencarian daring (online) wisman Tiongkok dengan persentase 39 persen. Tak heran keikutsertaan di Nanyang Culture Festival ini diramaikan dengan hidangan makanan tradisional Indonesia di samping pertunjukan kesenian," katanya.
Untuk menarik perhatian massa, pihaknya membawa serta delegasi Solo Batik Carnival (SBC).
SBC merupakan karnaval fesyen yang populer, tidak hanya di Indonesia namun dunia. Nama SBC sudah masuk di laman Lonely Planet, sebagai acuan resmi para pelancong di seluruh dunia.
Kementerian Pariwisata juga memberi pendukungan dalam bentuk gala dinner di salah satu hotel di Xiamen.
"Untuk meningkatkan brand awareness Wonderful Indonesia, booth pelayanan info pariwisata juga disiapkan. Juga sejumlah umbul-umbul dan materi promosi untuk mengakrabkan masyarakat Xiamen dengan logo Wonderful Indonesia," katanya.
Vinsen meyakini adanya rute penerbangan Jakarta Xiamen yang dilayani Garuda Indonesia dan Xiamen Air akan memudahkan wisman Tiongkok yang ingin menikmati keindahan Nusantara.
"Kemudahan lainnya adalah adanya peraturan bebas visa kunjungan singkat selama 30 hari bagi penduduk Tiongkok. Selain Tiongkok, ada 168 negara lainnya yang mendapatkan privilese ini seperti diatur dalam PP nomor 21 tahun 2016 yang berlaku mulai 2 Maret lalu," katanya.
Selama ini Tiongkok merupakan salah satu penyumbang utama wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Tahun lalu terdapat 1,1 juta kunjungan dari wisman Tiongkok ke Indonesia.
Angka tersebut hanya kalah dari Singapura dan Malaysia, dan untuk pertama kalinya mengungguli Australia.
Selama ini Australia menjadi target pasar utama setelah dua negara jiran di atas dengan tujuan utama Bali.
Tahun ini pemerintah menargetkan 1,7 juta-2 juta kunjungan wisman Tiongkok.
"Dengan kata lain, ditargetkan ada kenaikan signifikan. Angka yang fantastis namun bukan kemustahilan. Data menyebut, outbound tourism Tiongkok ada di angka 140 juta. Artinya, pangsa pasar yang didapat Indonesia belum ada 1 persen sehingga peluang masih sangat terbuka," katanya.