OKI jadi percontohan restorasi lahan gambut

id kabupaten oki, ogan komering ilir, bupati oki, iskandar, percontohan restorasi gambut, lahan gambut, kebakaran lahan

OKI jadi percontohan restorasi lahan gambut

Bupati Ogan Komering Ilir, Iskandar . (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

Kayuagung, Sumatera Selatan, (ANTARA Sumsel) - Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menjadi percontohan rencana restorasi dua juta hektare lahan gambut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar di Kayuagung, Jumat, mengatakan kabupaten ini menjadi percontohan setelah sukses merestorasi lahan gambut seluas 20 hektare yang terbakar pada 2006.

"Hasil yang diperoleh cukup memuaskan karena dalam waktu kurang dari enam tahun, lahan gambut yang terbakar saat ini sudah rimbun dengan ditutupi tanaman pohon berkisar antara 50 persen-70 persen," kata Iskandar.

Pohon yang tumbuh merupakan tanaman lokal ekosistem hutan rawa gambut, seperti ramin, jelutung rawa, punak, perupuk, meranti, medang klir dan jenis pohon pionir hasil suksesi alami, seperti beriang, gelam, perepat, dan geronggang.

Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten OKI Rosidi mengatakan kawasan konservasi plasma nutfah itu berada lahan seluas 20 hektare di Jalan Kayuagung-Sepucuk Km 10, Kelurahan Kedaton, Kayuagung, atau sekitar 45 menit perjalanan darat dari Kota Kayuagung.

"Pada 2006 lalu dunia international menyoroti OKI karena kebakaran hebat, tapi kini lahan yang rusak itu sudah bisa dipulihkan kembali," kata Rosidi.

Setelah peristiwa tersebut, sebagian lahan gambut yang terbakar dengan kedalamannya mencapai enam meter, menjadi perkebunan sawit, dan sebagian dibiarkan.

"Hanya kawasan ini dibuat menjadi kawasan plasma nutfah dan ternyata sampai sekarang daerah ini yang tidak pernah lagi terbakar. Ini membuktikan jika kebakaran lahan gambut benar-benar ulah manusia," kata dia.

Atas keberhasilan kebun konservasi itu, Pemerintah Kabupaten OKI berencana mengembangkan hal yang sama pada lahan gambut dengan kedalaman 1 meter-5 meter di Kecamatan Pedamaran dan Pedamaran Timur seluas 10.000 hektare.

"Rencananya bibit pohon jelutung dari sini yang akan dikembangkan. Selain tanaman khas gambut lain," kata dia.

Sementara itu, Uni Eropa menyatakan siap membantu Indonesia dalam memulihkan lahan gambut yang terbakar dengan mengucurkan dana lebih kurang Rp300 miliar pada 2016.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunai Darussalam Vincent Guerend saat berkunjung ke Kayuagung beberapa waktu lalu mengatakan bantuan itu dikucurkan sebagai dukungan dari Uni Eropa atas tercapainya komitmen bersama negara-negara ASEAN untuk membenahi tata kelola lahan gambut.

Pewarta :
Editor: Ujang
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.