Palembang (ANTARA Sumsel) - Bila anda tidak memiliki kegiatan, mungkin menikmati sajian mie tek-tek dan pemandangan Sungai Musi bisa menjadi alternatif yang menyenangkan untuk mengisi sore.
Mie tek- tek mungkin bukan kuliner yang aneh lagi buat kebanyakan orang. Sajian yang terdiri atas bahan dasar mie dipadu dengan kool, telur, kecap, cabai dan bumbu sederhana ini tetap bisa mencuri selera para penikmat pemandangan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Sejak pukul 15.00 WIB puluhan penjual mie tek-tek (dikenal mie tek-tek karena biasanya penjual untuk menarik pembeli membunyikan wajan alat memasak dengan cara di tek-tek-red), sudah menempati posisi masing-masing di sepanjang pelataran BKB Palembang.
Mie tek-tek sendiri mulai ramai pembeli sejak lepas isya hingga dini hari pukul 01.00 WIB.
Salah satu dari puluhan penjual mie tek-tek yang beradu nasib di sana adalah Jasmin dan istrinya Murtini telah berdagang selama enam tahun.
Jasmin memaparkan, mie tek-tek tergolong makanan yang murah meriah dan cepat proses masaknya. Murah karena pembeli hanya perlu merogoh kocek Rp6.000 perporsi baik kuah maupun goreng. Makanan ini hanya membutuhkan kurang lebih sepuluh menit sudah dapat disajikan.
Khusus untuk mie tek-tek kuah penjual khususnya Jasmin biasanya menggunakan kuah kaldu. Sementara bumbu yang lain sudah tersaji praktis dan teracik sebelum ia berangkat berjualan.
Animo pembeli di BKB pun dinilai Jasmin cukup tinggi. Namun meski demikian dia dan penjual lain bisa tidak mendapatkan pelanggan sama sekali apabila cuaca tidak mendukung atau hujan deras.
Menurut dia, pembeli mie tek-tek yang datang menikmati pemandangan Sungai Musi dan jembatan Ampera bergantung pada cuaca.
"Kalau ramai bisa laku hingga lima kilo mie semalam," katanya.
Ramainya penjual mie tek-tek di kawasan pelataran BKB tersebut menurutnya sejak penjualan minuman keras dilarang dipeerdagangkan di kawasan tersebut, sehingga pembeli mencari alternatif santapan sembari menikmati suasana sore atau malam. (FN*I016)