Seminar nasional tradisi lisan hadirkan pembicara Unesco

id tradisi lisan, seminar tradisi lisan

Jambi (ANTARA Sumsel) - Kantor Bahasa Provinsi Jambi dan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Jambi akan menggelar Seminar Nasional Tradisi Lisan demgan menghadirkan anggota Komite Indonesia untuk Memory of World (MoW) Unesco, di Jambi, 24 September.

"Kami akan menghadirkan pembicara utama dari anggota Komite Nasional Indonesia untuk Unesco, yakni DR Pudentia yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB-UI)," kata Sekjen ATL Jambi yang bertindak selaku ketua panitia, Nukman SS di Jambi, Rabu.

Pada seminar nasional tersebut DR Pudentia yang juga ketua ATL pusat akan berbicara mengenai "Kerangka Metodologi Kajian dan Konsep Revitalisasi Tradisi Lisan".

Selain DR Pudentia, tambah Nukman, panitia juga menghadirkan pembicara utama juga akan dihadirkan DR Muklis Paeni Kepala Lembaga Sensor Film (LSF-RI) yang akan berbicara mengenai "Tradisi Lisan Sebagai Sumber Pembentukan Identitas".

"Selain mereka berdua, kami juga menghadirkan pembicara lokal yakni dari Kepala Dinas Dikbud Provinsi Jambi dan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Jambi yang akan membicarakan 'Arah Kajian Pemerinah dalam Upaya Revitalisasi Tradisi Lisan'.  

Lebih jauh Nukman mengatakan, kegiatan Seminar bertemakan "Menyadarkan Masyarakat Manfaat Tradisi Lisan" tersebut dimaksudkan guna meningkatkan apresiasi publik terhadap keberadaan tradisi lisan sebagai khasanah budaya yang vital maka pihak KBPJ bekerja sama dengan ATL menggelar seminar nasional.

"Kami menggelar seminar nasional tradisi lisan di Kota Jambi itu guna meningkatkan apresiasi publik luas di Jambi terhadap keberadaan tradisi lisan yang merupakan salah satu khasanah budaya yang vital bagi peradaban," kata dia.

Dikatakan dia, kegiatan seminar yang akan menghadirkan pembicara utama dari ketua ATL pusat dan Universitas Indonesia yakni DR Pudentia dimaksudkan untuk bisa mengangkat keberadaan kekayaan khasanan tradisi lisan yang terdapat di Jambi.

"Menurut data seniman dan peneliti tradisi Jambi dari komunitas Mindulahin Aszhar MJ Jambi memiliki sedikitnya 14 macam dan bentuk tradisi lisan yang kondisinya saat ini sebagian besar dalam keadaan kritis, atau mulai terpinggirkan oleh gaya dan pola hidup modern, karena itu perlu upaya revitalisasi," ungkap Nukman.

Sebagian tradisi lisan yang masih lestari dan hidup di Jambi saat ini justeru berada di daerah-daerah yang jauh dari pusat keramaian kota Jambi seperti di di Kerinci, Merangin, pedalaman Sarolangun, pedalaman Bungo dan Tebo.

Di antara tradisi lisan tersebut diantaranya adalah Tale, Kunun, Njit Segiling, Dideng, Keba, Mantau, Krinok, Nandung Jolo dan lainnya yang masih hidup dan dimainkan masyarakat, sementara sebagian lain nyaris punah dan hilang.

Karena itulah ada seminar nasional yang akan diikuti oleh para tokoh masyrakat tradisi, adat, budayawan, agamawan, mahasiswa, akademisi, wartawan, seniman dan generasi muda pada umumnya akan diperbincangkan tentang pentingnya upaya-upaya revitalisasi tradisi lisan Jambi di mata nasional," ujar Nukman.

Seminar tersebut akan digelar satu hari penuh pada 24 September di Hotel Ratu yang selain menghadirkan DR Pudentia juga menghadirkan DR Muklis Paeni juga dari Jakarta beserta pembicara dari Dikbud dan kantor bahasa Jambi.

Dikatakan Nukman, berbagai pihak di Jambi telah berusaha melakukan upaya-upaya revitalisasi namun sejauh ini hal tersebut terbukti belum efektif dalam memberikan dampak signifikan terhadap keberadaan tradisi lisan Jambi secara menyeluruh karena tindakan yang dilakukan masih belum mampu menyentuh kepentngan keberadaan tradisi lisan itu sendiri secara sepenuhnya, dikarenakan masih lemahnya konsep dari upaya itu sendiri.
(ANT)