Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat nilai tukar petani (NTP) di wilayah itu mencapai 130,85 atau naik 0,21 persen pada periode November 2025 jika dibandingkan Oktober 2025 mencapai 130,85.
Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Selasa, mengatakan kenaikan NTP November 2025 dipengaruhi oleh naiknya NTP pada hampir semua subsektor, yaitu Tanaman Pangan sebesar 0,08 persen, Hortikultura 3,46 persen.
Lalu, subsektor perkebunan sebesar 0,20 persen, perikanan 0,33 persen, dan perikanan tangkap 0,23 persen, dan perikanan budidaya 0,49 persen.
Sedangkan NTP subsektor yang mengalami penurunan yaitu subsektor peternakan sebesar 1,14 persen.
"Beberapa komoditas utama penyumbang kenaikan NTP pada bulan November, antara lain kopi biji kering, cabai merah, jagung, karet, kakao/cokelat biji," katanya.
Kemudian, untuk indeks konsumsi rumah tangga mengalami penurunan dari 127,88 menjadi 127,80 atau 0,07 persen jika dibandingkan Oktober 2025.
Hal itu disebabkan turunnya indeks yang cukup tinggi pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau yaitu sebesar 0,20 persen.
"Nilai tukar usaha petani (NTUP) Sumsel pada November 2025, sebesar 134,26 atau naik sebesar 0,19 persen jika dibandingkan dengan NTUP bulan sebelumnya," kata Wahyu.
BPS : Nilai tukar petani Sumsel naik 0,21 persen pada November 2025
Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto. (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)
