BPS ingatkan pemerintah daerah di Sumsel faktor musiman di akhir tahun

id Sumsel,BPS Sumsel,deflasi,inflasi

BPS ingatkan pemerintah daerah di Sumsel faktor musiman di akhir tahun

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Senin (3/11/2025). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ingatkan ke pemerintah daerah setempat mengenai potensi tekanan harga bahan pokok pada November dan Desember 2025 yang dipengaruhi aktivitas musiman yakni libur Natal dan Tahun Baru.

Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto di Palembang, Rabu, mengatakan faktor musiman biasanya memberi pengaruh terhadap pergerakan harga.

"Tekanan inflasi dua bulan ke depan relatif masih tinggi karena ada bayang-bayang peningkatan permintaan dari program SPPG dan juga momentum hari besar keagamaan,” ujarnya.

Wahyu mengatakan pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait diminta terus menjaga kestabilan pasokan dan memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau hingga akhir tahun.

“Saya yakin dengan kolaborasi yang selama ini kita lakukan, pemerintah daerah bisa mengendalikan angka inflasi sehingga capaiannya tetap sesuai target,” kata dia.

BPS mencatat Sumsel mengalami deflasi 0,13 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Oktober 2025.

Deflasi tersebut menunjukkan inflasi di daerah masih terkendali dan berada di bawah angka nasional.

“Inflasi kita di Oktober ini relatif masih tersendali, 0,13 persen, bahkan melandai dibandingkan capaian di September,” katanya.

Ia menjelaskan komoditas yang dominan memberikan andil terhadap deflasi itu tomat, cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah.

"Sedangkan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terhadap deflasi itu kelompok makanan, minuman, tembakau sebesar 0,10 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,1 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,1 persen," jelasnya.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.