Kepala DPPKB OKU Absan menyampaikan bahwa sekolah lansia diikuti sebanyak 75 orang peserta dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Baturaja Barat, Sinar Peninjauan dan Lubuk Raja dengan siswa tertua mencapai usia 85 tahun.Absan menjelaskan Program Sekolah Lansia ini bertujuan untuk menciptakan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif (SMART).
Bentuk pendidikannya bersifat nonformal dengan pendekatan yang menyenangkan serta mudah dipahami, menyajikan materi terkait kesehatan, keagamaan, sosial, dan budaya untuk mendukung kehidupan lansia yang lebih bahagia dan sejahtera.
Absan juga menambahkan bahwa kurikulum dalam sekolah lansia berbeda dengan pendidikan formal, karena materi yang diberikan dirancang khusus oleh BKKBN untuk menjangkau kebutuhan lansia.
"Kegiatan belajar dilakukan dalam bentuk pertemuan kelompok di desa atau kecamatan masing-masing," ungkapnya.
Pembelajaran mengacu pada tujuh dimensi lansia tangguh, yaitu dimensi sosial, spiritual, fisik, intelektual, emosional, profesional, dan kemasyarakatan.
"Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup lansia serta memperluas pemahaman mereka terhadap kesehatan dan peran aktif dalam masyarakat," ujar Absan.
Lansia di OKU lulus program Sekolah Lansia
Lansia di OKU di wisuda setelah mengikuti Program Sekolah Lansia selama satu tahun. ANTARA/HO-Humas Pemkab OKU
