Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember Hendra Kurniawan menyebut anak-anak dan lansia rentan menderita sakit saat pancaroba atau perubahan musim dari kemarau ke hujan.
"Perubahan musim atau masa transisi cuaca yang kini tengah terjadi di berbagai wilayah Indonesia tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat," kata Hendra Kurniawan yang merupakan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Unmuh dalam keterangan tertulis di Jember, Jawa Timur, Kamis.
Ia mengingatkan fluktuasi suhu ekstrem dari panas ke dingin atau sebaliknya dapat mempengaruhi sistem imun tubuh manusia dan Indonesia memang negara tropis, tapi suhu yang kadang tidak menentu membuat virus lebih mudah berkembang biak.
"Kondisi itu menuntut sistem imun kita untuk beradaptasi. Jika tubuh tidak mampu menyesuaikan, risiko terserang penyakit akan meningkat," tuturnya.
Ia menjelaskan beberapa penyakit cenderung meningkat pada masa peralihan musim seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), asma, bronkitis, dan pneumonia, sering muncul karena udara yang ekstrem, berdebu, atau tercemar polusi.
Akademisi: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
Ilustrasi - Seorang anak sedang mengalami batuk dan pilek. (ANTARA/Pexels/Andrea Piacquadio/am.)
