Untuk menghadapi berbagai kemungkinan, Tiongkok dan Uni Eropa telah mempersiapkan balasan terhadap AS dan diperkirakan bakal memberlakukan tindakan lebih ketat terhadap tarif timbal balik Trump.Tensi ketegangan perdagangan global diperkirakan akan meningkat seiring kebijakan tarif timbal balik dari AS, walaupun ada sebagian negara yang mendapatkan keringanan.
Presiden Donald Trump berencana menerapkan pendekatan yang lebih selektif terhadap tarif timbal balik mulai bulan depan. Alih-alih mengenakan pungutan yang luas di seluruh industri, pemerintahan Trump diharapkan untuk fokus pada negara-negara dengan ketidakseimbangan perdagangan yang signifikan dengan AS.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta menguat sebesar 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.604 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.612 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan kemarin, kurs rupiah menyentuh angka Rp16.612 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.568 per dolar AS.
“Kombinasi dari kekhawatiran kebijakan tarif Trump yang menekan mata uang emerging pada umumnya dan kekhawatiran investor akan perkembangan domestik belakangan ini seperti defisit anggaran, penurunan rating oleh Morgan Stanley dan Goldman Sachs, kontroversi UU TNI (Undang-Undang Tentara Negara Indonesia), dan Danantara,” ungkap Lukman.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat seiring indeks kepercayaan konsumen AS melemah