Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mempertimbangkan potensi refocusing BUMN Karya akibat berkurangnya anggaran belanja negara, sehingga membuka kemungkinan perubahan penggabungan tujuh BUMN Karya, yang semula direncanakan dilebur menjadi tiga BUMN, bisa menjadi dua atau satu BUMN.
“Kalau memang belanja negara berkurang, saya sepakat BUMN Karya, kami akan refocusing. Tentu tekanannya akan besar,” ucap Erick Thohir dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis.
Hingga hari ini, kata Erick, rencana untuk menggabungkan tujuh BUMN Karya menjadi tiga masih terkalkulasi dengan baik.
Adapun ke tujuh perusahaan karya yang akan dilebur menjadi tiga BUMN adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).
Akan tetapi, apabila 2–3 bulan ke depan BUMN Karya terdampak oleh efisiensi anggaran, Erick tidak menutup kemungkinan merger BUMN Karya bisa menjadi dua atau bahkan satu BUMN.
Menteri Erick buka potensi 'refocusing' BUMN Karya akibat efisiensi

Suasana Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, BPKN, dan KPPU di Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025). (ANTARA/Putu Indah Savitri)