Terminal Bus Karya Jaya Palembang diproyeksi jadi kantong parkir truk

id Pemkot Palembang, manfaatkan, terminal bus, kantong parkir, truk, larang truk masuk kota

Terminal Bus Karya Jaya Palembang diproyeksi jadi kantong parkir truk

Ilustrasi - Kendaraan angkutan barang melintas di jalur pantura Situbondo, Jawa Timur. Jumat (14/3/2025). ANTARA/Novi Husdinariyanto.

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan memanfaatkan Terminal Bus Karya Jaya sebagai kantong parkir truk bertonase besar untuk mengoptimalkan larangan kendaraan bermuatan barang itu masuk dalam kota pada jam sibuk pagi dan sore hari.

"Saat ini sedang dilakukan pembenahan dan perbaikan Terminal Bus Karya Jaya yang dipersiapkan untuk kantong parkir truk pada jam larangan masuk kota pukul 06:00 - 21:00 WIB," kata Wali Kota Palembang Ratu Dewa, di Palembang, Kamis.

Dia menjelaskan pihaknya berupaya menerapkan kebijakan larangan masuk bagi truk bertonase besar ke dalam kota pada jam warga kota sibuk melakukan berbagai aktivitas rutin sehari-hari untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

"Kebijakan larangan itu selama ini belum bisa diterapkan secara ketat karena belum didukung kantong parkir yang memadai," ujarnya.

Menurut dia, persiapan kantong parkir di Terminal Karya Jaya Palembang yang bisa menampung sekitar 150 unit truk, saat ini sudah hampir rampung, tinggal perbaikan beberapa titik akses jalan masuk.

Kegiatan persiapan itu pada Oktober 2025 ini bisa dituntaskan dan kebijakan penerapan larangan truk masuk kota dapat segera diberlakukan secara tegas.

Untuk menerapkan aturan larangan truk masuk kota pada jam sibuk, Dinas Perhubungan dan Kepolisian setempat diminta untuk mengarahkan sopir truk masuk ke kantong parkir Terminal Karya Jaya hingga batas waktu yang ditetapkan.

Kemudian diminta pula petugas Dinas Perhubungan dan Kepolisian bertindak tegas kepada sopir truk yang tidak patuh guna mengoptimalkan larangan truk masuk kota sesuai dengan ketentuan, jelas Wali kota Ratu Dewa.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.