Dia menjelaskan bahwa kesadaran akan pengelolaan limbah sangat penting untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Kilang Pertamina Plaju berkomitmen mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, dan memegang teguh prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social & Governance), terutama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Sebagai perusahaan energi, pihaknya terus memproduksi energi secara berkelanjutan serta mendorong berbagai inisiatif untuk menjaga keberlanjutan lingkungan, salah satunya dengan meminimalkan dampak limbah, dan mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi.
Pengelolaan minyak jelantah turut mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) di antaranya poin tujuh mengenai energi bersih dan terjangkau, poin 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, poin 15 tentang menjaga ekosistem darat, serta poin 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sementara Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel, Rezawahya menjelaskan bahwa dampak serius minyak jelantah terhadap ekosistem.
“Satu liter minyak jelantah yang dibuang sembarangan bisa mencemari satu juta liter air. Minyak jelantah ini juga sulit terurai, menutupi permukaan air sehingga menghambat proses fotosintesis dan mengancam biota perairan,” ujarnya.
Reza menjelaskan minyak jelantah juga mempunyai potensi sebagai sumber pendapatan tambahan karena bisa diolah menjadi lilin, sabun, hingga biodiesel
"Jika dikelola dengan baik, limbah ini bisa menjadi peluang ekonomi bukan sekadar limbah,” jelasnya.
Sementara Andini Zalfaa, Event Ambassador dari perusahaan rintisan Noovoleum dalam kegiatan seminar terkait minyak jelantah memaparkan bahwa Indonesia adalah negara surga bagi minyak jelantah karena banyak menggunakan minyak dalam pembuatan makanan.
Dia turut mengenalkan UCOllect Box, sebagai sebuah solusi akan limbah minyak jelantah yang menjamur di Indonesia.
Noovoleum telah bekerja sama dengan Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga dalam menciptakan inovasi UCOllect Box sebuah alat pengumpulan minyak jelantah yang kini tersedia di Palembang sebagai kota pertama di Sumatera.
Andini juga menjelaskan bagaimana cara menggunakan UCOllect Box guna menukarkan minyak jelantah menjadi rupiah, yakni Rp6.000 per satu liter minyak jelantah.
Saat ini, telah tersedia titik UCOllect Box pertama di Kota Palembang, yakni di toko swalayan Coopmart di Jalan Antara No.292, Kelurahan Komperta, Kecamatan Plaju.
Penukaran minyak jelantah dapat dilakukan secara mandiri (self service), dimana mesin berfungsi selama 24 jam, dan otomatis mengkalkulasi jumlah jelantah yang disetor dan komisi akan langsung masuk ke akun UCOllect serta menjadi saldo MyPertamina, yang dapat digunakan untuk melakukan pembelian BBM di SPBU Pertamina.
Apabila terdapat gangguan atau kendala, masyarakat dapat menghubungi tim Noovoleum di nomor telepon +62811-1001-2402.
“Nantinya tinggal membawa minyak jelantah ke UCOllect Box terdekat, lalu scan QR code yang tersedia di UCOllect App, setelah itu tinggal memasukkan minyak jelantah ke dalam UCollect Box, dan secara otomatis saldo akan masuk ke dalam UCOllect App. Untuk satu liter itu dihargai Rp6.000 dalam bentuk saldo MyPertamina,” ujar Andini.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Palembang buka penukaran minyak jelantah jadi uang