"Potensi selalu ada dan kami membuka semua potensi, tinggal nanti terkait keekonomiannya," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Handoko menuturkan misi mengolah limbah minyak goreng bekas menjadi bahan bakar pesawat terbang bergantung dengan harga avtur di pasar.
Menurutnya, bila harga avtur tinggi, maka limbah minyak jelantah dapat menjadi sebuah komoditas yang menjanjikan."Tetapi yang penting kita harus menguasai semua teknologi dari semua alternatif itu, sehingga apapun yang terjadi kita siap," kata Handoko.