Menempa Gen Z menuju Indonesia Emas

id gen z,generasi z,generasi strawberry,Indonesia Emas,MBG,digital

Menempa Gen Z menuju Indonesia  Emas

Sejumlah murid menikmati makan bergizi gratis di TK Kartika 1-55 Padang, Sumatera Barat, Rabu (8/1/2025). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/tom.

Jakarta (ANTARA) - Generasi Z atau yang disingkat Gen Z disebut-sebut sebagai generasi yang menjanjikan baik dari sisi politik, pendidikan, ekonomi, dan teknologi. Mereka juga diproyeksikan sebagai kekuatan besar menuju Indonesia Emas 2045.

Secara politik, Gen Z tak bisa dipandang sebelah mata. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum bahwa pemilih dari kalangan Gen Z ada sekitar 23,08 persen suara. Dengan potensi suara yang besar tersebut, pemerintah harus mampu mengakomodasi aspirasi Gen Z.

Asa cita generasi Z bisa sejalan linear dengan program Astacita Pemerintah Prabowo-Gibran, salah satunya memperkuat pembangunan sumber daya manusia. Ini bisa dilakukan dengan pemerataan kualitas pendidikan, dana abadi beasiswa, pengembangan karakter dan budi pekerti, serta pendidikan yang mengarusutamakan teknologi dan inovasi.

Baru-baru ini ramai menjadi perbincangan publik terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Distribusi makan bergizi gratis juga menyasar kalangan Gen Z yang masih duduk di bangku SMP maupun SMA.

Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, MBG bukan sekadar pemenuhan kebutuhan dasar fisiologis, tapi juga mengajarkan siswa untuk makan secukupnya, tidak membuang makanan, melatih tanggung jawab dan toleransi, mandiri, serta berkarakter.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah membangun Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat. Kedua program tersebut dijalankan oleh kementerian yang berbeda. Sekolah Garuda dibangun oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sedangkan Sekolah Rakyat oleh Kementerian Sosial.

Dua program ini menuai pro kontra. Pihak yang mendukung menilai hal ini akan menjadi akselerasi pendidikan dalam menyiapkan siswa untuk bisa kuliah di kampus ternama di dunia. Sedangkan pihak yang tidak setuju berpandangan justru ini bertentangan dengan prinsip pemerataan pendidikan yang berkualitas.