Kedua, mencari informasi peluang kerja di luar negeri yang valid, jangan mudah tergiur dengan tawaran kerja di luar negeri yang tidak jelas karena berpotensi membahayakan nasib ke depan.
Ketiga, terus mengasah kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan saat bekerja di luar negeri, pahami kualitas diri, persyaratan, dan mekanisme termasuk adat istiadat (kebiasaan) negara tersebut.
Sebelumnya, Camat Cempaka Putih Igan Muhammad Faisal menyosialisasikan tentang TPPO di aula Masjid Al-Nizam, Jalan Rawasari Timur, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Igan mengatakan, sosialisasi yang diinisiasi oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/ BP2MI ini merupakan kegiatan yang sangat baik sekaligus membuktikan bahwa pemerintah menjamin keamanan tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri dengan prosedural yang semestinya.
Igan mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur dengan tawaran bekerja di luar negeri yang tidak sesuai prosedur berpotensi merugikan tenaga kerja sendiri.
"Dalam kegiatan sosialisasi ini, BP3MI DKI Jakarta memberikan pelatihan ataupun pemahaman agar masyarakat tidak tergiur oleh iming-iming agen atau perusahaan yang tidak bertanggung jawab, negara bisa memfasilitasi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri," jelas Igan.
Igan berharap, masyarakat Cempaka Putih yang mengikuti sosialisasi ini bisa meneruskan informasi yang didapat sebagai upaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan.
Sosialisasi terkait ketentuan, peraturan, dan lain sebagainya ini turut diikuti oleh ketua RT/RW, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), dan kader lainnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP2MI DKI: Waspadai tawaran kerja di luar negeri jika tak sesuai SOP
Waspadai tawaran kerja di luar negeri jika tak sesuai SOP
![Waspadai tawaran kerja di luar negeri jika tak sesuai SOP](https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2024/12/17/InShot_20241217_105345766.jpg)
Pekerja Migran Indonesia diminta mematuhi kontrak kerja sampai tuntas di negara penempatan saat Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memberangkatkan 44 calon PMI program G to G Korea Selatan. ANTARA/Abdu Faisal