Duta FFI 2024 apresiasi karya-karya film masuk festival
Jakarta (ANTARA) - Slamet Rahardjo, Dian Sastrowardoyo, Kamila Andini, Lutesha, serta Bryan Domani selaku Duta FFI 2024 mengapresiasi karya-karya film yang tahun ini masuk nominasi penerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI).
"Kami bangga pada perfilman Indonesia. Perfilman Indonesia saat ini telah memiliki bundling posisi dan pengaruh untuk penonton Indonesia," kata Slamet Rahardjo dalam sesi Karpet Merah FFI 2024 di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (20/11) malam.
Pernyataan sutradara dan aktor senior itu bukan tanpa dasar. Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mahendra Budaya mengatakan bahwa penonton film lokal mencapai sekitar 60 juta orang pada 2024.
Keragaman genre yang dihadirkan oleh para sineas dalam negeri disebut sebagai salah satu pendukung peningkatan jumlah penonton film lokal di Tanah Air.
Aktris Dian Sastrowardoyo mengaku senang bisa melihat beragam genre film dalam daftar nominasi penerima penghargaan FFI 2024.
"Sebagai Duta FFI, aku bahagia banget karena melihat film Indonesia yang sekarang sudah sangat lengkap dalam segala macam genre, dari dokumenter, film pendek, sampai art house," kata Dian.
"Senang banget karena sudah selayaknya apresiasi terhadap film Indonesia dirayakan seperti ini," katanya. Sebagaimana dengan Dian, sutradara Kamila Andini pun senang melihat variasi genre film dalam FFI 2024, yang mengusung tema "Merandai Cakrawala Sinema Indonesia."
Kamila mengemukakan, tema festival film tahun ini menggambarkan bahwa industri film terbuka bagi siapa saja yang ingin berkarya.
"Seperti tema FFI tahun ini, 'Merandai Cakrawala Sinema Indonesia', di sini menarik banget karena menggunakan kata cakrawala dan luas maknanya, itu berarti selalu ada ruang untuk siapa saja di industri ini untuk berkarya," kata Kamila.
"Ekosistemnya semakin lama semakin besar, sehingga bisa membuat karya-karya yang begitu beragam, karya-karya yang semakin berbicara tentang kita," kata dia.
Sebelum Malam Anugerah Piala Citra FFI 2024, Komite FFI melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi, termasuk melakukan kunjungan ke sejumlah universitas.
Lutesha mengatakan bahwa kegiatan itu ditujukan untuk menarik minat lebih banyak anak muda terhadap film lokal agar ekosistem perfilman Indonesia bisa terus terjaga.
"FFI ini merupakan barometer penghargaan (film) tertinggi di Indonesia, dan aku berharap dengan adanya acara ini, generasi muda itu bisa paham dan mengerti lebih jauh kalau Indonesia ini punya lho film yang sangat bagus dan berkualitas," kata Lutesha.
Aktor Bryan Domani juga menyampaikan penghargaannya terhadap film dan insan perfilman Indonesia serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan FFI 2024.
"Semua proses sampai akhir ini, mulai dari goes to campus sampai Malam Penganugerahan itu membuat saya semakin appreciate dan bangga dengan film Indonesia," kata Bryan.
"Apalagi bisa menginspirasi generasi muda dengan konsep cerita mereka," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Duta FFI 2024 apresiasi karya-karya film yang masuk festival
"Kami bangga pada perfilman Indonesia. Perfilman Indonesia saat ini telah memiliki bundling posisi dan pengaruh untuk penonton Indonesia," kata Slamet Rahardjo dalam sesi Karpet Merah FFI 2024 di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (20/11) malam.
Pernyataan sutradara dan aktor senior itu bukan tanpa dasar. Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mahendra Budaya mengatakan bahwa penonton film lokal mencapai sekitar 60 juta orang pada 2024.
Keragaman genre yang dihadirkan oleh para sineas dalam negeri disebut sebagai salah satu pendukung peningkatan jumlah penonton film lokal di Tanah Air.
Aktris Dian Sastrowardoyo mengaku senang bisa melihat beragam genre film dalam daftar nominasi penerima penghargaan FFI 2024.
"Sebagai Duta FFI, aku bahagia banget karena melihat film Indonesia yang sekarang sudah sangat lengkap dalam segala macam genre, dari dokumenter, film pendek, sampai art house," kata Dian.
"Senang banget karena sudah selayaknya apresiasi terhadap film Indonesia dirayakan seperti ini," katanya. Sebagaimana dengan Dian, sutradara Kamila Andini pun senang melihat variasi genre film dalam FFI 2024, yang mengusung tema "Merandai Cakrawala Sinema Indonesia."
Kamila mengemukakan, tema festival film tahun ini menggambarkan bahwa industri film terbuka bagi siapa saja yang ingin berkarya.
"Seperti tema FFI tahun ini, 'Merandai Cakrawala Sinema Indonesia', di sini menarik banget karena menggunakan kata cakrawala dan luas maknanya, itu berarti selalu ada ruang untuk siapa saja di industri ini untuk berkarya," kata Kamila.
"Ekosistemnya semakin lama semakin besar, sehingga bisa membuat karya-karya yang begitu beragam, karya-karya yang semakin berbicara tentang kita," kata dia.
Sebelum Malam Anugerah Piala Citra FFI 2024, Komite FFI melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi, termasuk melakukan kunjungan ke sejumlah universitas.
Lutesha mengatakan bahwa kegiatan itu ditujukan untuk menarik minat lebih banyak anak muda terhadap film lokal agar ekosistem perfilman Indonesia bisa terus terjaga.
"FFI ini merupakan barometer penghargaan (film) tertinggi di Indonesia, dan aku berharap dengan adanya acara ini, generasi muda itu bisa paham dan mengerti lebih jauh kalau Indonesia ini punya lho film yang sangat bagus dan berkualitas," kata Lutesha.
Aktor Bryan Domani juga menyampaikan penghargaannya terhadap film dan insan perfilman Indonesia serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan FFI 2024.
"Semua proses sampai akhir ini, mulai dari goes to campus sampai Malam Penganugerahan itu membuat saya semakin appreciate dan bangga dengan film Indonesia," kata Bryan.
"Apalagi bisa menginspirasi generasi muda dengan konsep cerita mereka," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Duta FFI 2024 apresiasi karya-karya film yang masuk festival