Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan memberikan pelatihan tenun songket bagi anak-anak di kota itu yang putus di pendidikan formal.
Penjabat Wali Kota Palembang Abdulrauf Darmenta di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa hal tersebut merupakan langka pemerintah
Melalui Dinas Perindustrian serta bantuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan bekal keterampilan kepada para peserta untuk mengembangkan kemampuan potensi diri untuk berwirausaha.
"Sebanyak 50 peserta yang terdiri atas anak-anak putus sekolah ini diberikan pelatihan tenun songket selama 32 hari," katanya.
Ia menegaskan para generasi penerus perlu selalu untuk mempertahankan budaya ini, untuk itu tenun songket ini harus dirawat dan dilestarikan. Tidak hanya sebatas pelatihan, seluruh peserta nantinya akan diberikan alat tenun satu persatu serta berbagai jenis bantuan lainnya.
"Memberikan dukungan kepada peserta yang terdiri atas generasi muda, termasuk anak-anak yang putus sekolah. Ini sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk hadir memberikan dukungan pada pelatihan mereka dan hari ini adalah skil tenun songket," ujarnya.
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan bisa memiliki kemampuan yang bermanfaat sehingga berguna untuk mendapatkan penghasilan.
"Merawat budaya, songket itu ciri khas kita orang melayu, budaya dipertahankan. Harapan kami semoga generasi- generasi penerus yang sudah diberikan pelatihan ini kemampuannya bertambah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Palembang Korlena mengungkapkan penjaringan para peserta berdasarkan daftar dari sanggar kegiatan bersama di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Palembang.
"Untuk memberikan bekal keterampilan sikap wisrausaha, sikap mental wirausaha dan memfasilitasi anak-anak yang putus sekolah," tutupnya.