Oleh sebab itu, kata dia, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak ini memperoleh nutrisi yang cukup, sehingga terhindar dari stunting atau kekerdilan.
Meski demikian, ia menggarisbawahi bahwa faktor nutrisi bukan satu-satunya penyebab terjadinya stunting, melainkan pola asuh dan lingkungan tempat tinggal balita juga tak boleh luput dari perhatian.
Para orang tua, khususnya ibu, memiliki peran kunci dalam memberikan nutrisi yang baik, merawat anak-anak dengan penuh perhatian dan juga menciptakan lingkungan yang bersih dan aman.
"Sebab, lingkungan yang tidak sehat juga bisa menjadi penyebab stunting," ujarnya.
Berdasarkan data nasional dari hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran petugas gizi di 18 puskesmas di OKU yang dilaporkan ke aplikasi EPPGBM Kemenkes, menunjukkan bahwa angka stunting di kabupaten setempat jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional.
Pada tahun 2022, angka stunting OKU sebesar 3,95 persen dan pada tahun 2023 sebesar 2,4 persen atau sebanyak 262 anak mengalami stunting.
Berita Terkait
Pemkot Palembang luncurkan program dapur sehatatasi stunting
Kamis, 31 Oktober 2024 19:45 Wib
Pemkab Lahat apresiasi kiprah Babinsa penggerak program Bangga Kencana
Kamis, 31 Oktober 2024 13:56 Wib
Kota Palembang latih para Ketua RT tangani stunting
Selasa, 22 Oktober 2024 19:02 Wib
Pemkab OKU Selatan sediakan sarana air bersih untuk tingkatkan PHBS
Selasa, 8 Oktober 2024 19:46 Wib
BKKBN sebut penanganan stunting di Sumsel fokus pada pencegahan
Rabu, 25 September 2024 22:54 Wib
Pemkab OKU Timur wujudkan ketahanan keluarga sehat
Jumat, 20 September 2024 10:28 Wib
Pemkab OKU Selatan lakukan percepatan penurunan stunting
Jumat, 20 September 2024 6:52 Wib
Pemkot Prabumulih beri ikan dan telur kepada warga cegah stunting
Sabtu, 14 September 2024 19:03 Wib