Oleh sebab itu, kata dia, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak ini memperoleh nutrisi yang cukup, sehingga terhindar dari stunting atau kekerdilan.
Meski demikian, ia menggarisbawahi bahwa faktor nutrisi bukan satu-satunya penyebab terjadinya stunting, melainkan pola asuh dan lingkungan tempat tinggal balita juga tak boleh luput dari perhatian.
Para orang tua, khususnya ibu, memiliki peran kunci dalam memberikan nutrisi yang baik, merawat anak-anak dengan penuh perhatian dan juga menciptakan lingkungan yang bersih dan aman.
"Sebab, lingkungan yang tidak sehat juga bisa menjadi penyebab stunting," ujarnya.
Berdasarkan data nasional dari hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran petugas gizi di 18 puskesmas di OKU yang dilaporkan ke aplikasi EPPGBM Kemenkes, menunjukkan bahwa angka stunting di kabupaten setempat jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka nasional.
Pada tahun 2022, angka stunting OKU sebesar 3,95 persen dan pada tahun 2023 sebesar 2,4 persen atau sebanyak 262 anak mengalami stunting.
Berita Terkait
Ikan miliki zat gizi DHA yang tidak terdapat dalam sumber protein lain
Jumat, 22 November 2024 16:14 Wib
Menteri Wihaji buat Gerakan Orang Tua Asuh percepat penurunan stunting
Selasa, 19 November 2024 16:33 Wib
Pemkot Palembang intensifkan tim percepatan penurunan stunting
Kamis, 14 November 2024 22:03 Wib
Pemkab OKU Selatan atasi stunting melalui Program DAHSAT
Kamis, 14 November 2024 16:02 Wib
Pengamat: Lima strategi turunkan stunting capai target 18 persen
Kamis, 7 November 2024 16:16 Wib
Kilang Pertamina Plaju bantu pengentasan stunting di Palembang dan Banyuasin
Rabu, 6 November 2024 7:00 Wib
OKU Selatan lakukan percepatan penurunan stunting
Sabtu, 2 November 2024 19:00 Wib
Pemkot Palembang luncurkan program dapur sehatatasi stunting
Kamis, 31 Oktober 2024 19:45 Wib