"Kita berutang kepada rakyat Palestina dan generasi mendatang di wilayah kita dan di seluruh dunia," katanya.
Sementara itu, pelapor khusus PBB Francesca Albanese turut menggaungkan sentimen yang disebutkan Abdelhady dan mengatakan kekerasan terhadap warga Palestina "tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan bagian dari pemindahan paksa jangka panjang yang diorganisasikan oleh negara."
Ia menekankan penyebutan situasi di Gaza sebagai genosida, seraya menambahkan bahwa "masyarakat internasional telah gagal melindungi para korban genosida. Ini sama halnya kita gagal melindungi warga Palestina."
Mengulang seruannya "untuk mempertimbangkan penangguhan kredensial Israel sebagai negara anggota (PBB)," Albanese menekankan bahwa "tidak ada pihak lain yang mempertahankan pendudukan yang melanggar hukum, melanggar keputusan dan resolusi Dewan Keamanan PBB, Majelis Umum, Dewan Hak Asasi Manusia, Mahkamah Internasional, selama puluhan tahun, seperti yang telah dilakukan Israel."
"Tidak seorang pun, tidak ada warga Palestina, yang aman di bawah kekuasaan Israel," katanya.
Pejabat PBB lainnya menyuarakan hal yang sama dengan Albanese, menyerukan diakhirinya pendudukan ilegal dan pertanggungjawaban mereka yang melakukan genosida.
Selain itu, seorang pakar hukum Palestina Kanada, Diana Buttu, memaparkan perspektif yang menyadarkan mengenai situasi warga Palestina, "Pilihan bagi warga Palestina di sana adalah kelaparan, dibunuh, atau melarikan diri," katanya.
"Meskipun Israel dan para pendukungnya mungkin mencoba mengabaikan klaim genosida... kenyataannya terlihat dan diketahui. Hanya saja diabaikan. Dan sebagai warga Palestina, kami menolak untuk dihapuskan," katanya.
Mengkritik kurangnya respons internasional, Buttu menyalahkan Israel, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa karena "mendorong kelanjutan genosida, mendukungnya, atau bahkan mendanainya."
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Utusan Palestina: Israel sedang lancarkan perang terbuka terhadap PBB
Berita Terkait
Penjelasan singkat tentang penasihat khusus, staf khusus dan utusan khusus Presiden
Selasa, 22 Oktober 2024 16:23 Wib
Raffi Ahmad percaya diri emban tugas jadi Utusan Khusus Presiden
Selasa, 22 Oktober 2024 13:03 Wib
Raffi Ahmad dilantik jadi Utusan Khusus Presiden
Selasa, 22 Oktober 2024 9:42 Wib
Utusan Palestina di PBB: Israel membuat rakyat kami kelaparan
Selasa, 5 Maret 2024 11:58 Wib
Utusan khusus AS tegaskan tak ada bukti Hamas rebut bantuan untuk Gaza
Minggu, 5 November 2023 20:23 Wib
Utusan Palestina ke DK PBB: Gaza saat ini adalah neraka dunia
Selasa, 31 Oktober 2023 16:18 Wib
Turki panggil utusan Denmark atas penistaan Quran berulang
Kamis, 24 Agustus 2023 15:03 Wib
Krisis Myanmar memburuk, utusan PBB minta bantuan Thailand
Senin, 17 Januari 2022 23:48 Wib