Kota Prabumulih edukasi pemahaman kolektif warga untuk tekan dampak bencana
Prabumulih, Sumsel (ANTARA) - Pemerintah Kota Prabumulih, Sumatera Selatan menggalakkan sosialisasi kesiapsiagaan dan kesadaran kolektif masyarakat di daerah itu guna meminimalisasi dampak bencana alam.
“Kegiatan sosialisasi terus dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penanggulangan bencana, agar kita dapat meminimalkan risiko dan dampak yang ditimbulkan,” kata Penjabat Wali Kota Prabumulih Elman di Kota Prabumulih, Selasa.
Pada dasarnya masyarakat memiliki kemampuan untuk melakukan antisipasi dini bahkan penanggulangan bencana, namun mereka perlu mendapatkan pemahaman agar tetap bisa melakukan upaya tersebut dalam kondisi kedaruratan sekalipun.
Secara khusus, Pemkot Prabumulih telah menggelar sosialisasi penanggulangan bencana dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) di kawasan Prabumulih Barat.
Fokus sosialisasi di daerah itu terkait dengan penanggulangan dan penanganan bencana alam kebakaran dan karhutla.
Tujuan sosialisasi penanggulangan bencana dan karhutla yang dilaksanakan oleh BPBD untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko bencana dan pentingnya kesiapsiagaan.
Ia menekankan pentingnya persiapan dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, terutama saat musim kemarau yang dapat memicu karhutla.
Dia menjelaskan penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat.
"Kita harus saling bersinergi, mengedukasi satu sama lain tentang cara pencegahan dan penanganan bencana,” katanya.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari BPBD yang menjelaskan berbagai teknik dan strategi dalam penanggulangan bencana serta langkah-langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
Kegiatan ini diharapkan menciptakan kesadaran kolektif dan kesiapsiagaan yang lebih baik di kalangan masyarakat Kota Prabumulih, sehingga bisa mengurangi risiko bencana serta mempercepat proses pemulihan ketika bencana terjadi.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Kota Prabumulih menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana dan menjamin keselamatan masyarakat.
Selain masalah karhutla, disosialisasikan terkait dengan perubahan cuaca yang menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya demam berdarah, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“Kegiatan sosialisasi terus dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam penanggulangan bencana, agar kita dapat meminimalkan risiko dan dampak yang ditimbulkan,” kata Penjabat Wali Kota Prabumulih Elman di Kota Prabumulih, Selasa.
Pada dasarnya masyarakat memiliki kemampuan untuk melakukan antisipasi dini bahkan penanggulangan bencana, namun mereka perlu mendapatkan pemahaman agar tetap bisa melakukan upaya tersebut dalam kondisi kedaruratan sekalipun.
Secara khusus, Pemkot Prabumulih telah menggelar sosialisasi penanggulangan bencana dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla) di kawasan Prabumulih Barat.
Fokus sosialisasi di daerah itu terkait dengan penanggulangan dan penanganan bencana alam kebakaran dan karhutla.
Tujuan sosialisasi penanggulangan bencana dan karhutla yang dilaksanakan oleh BPBD untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai risiko bencana dan pentingnya kesiapsiagaan.
Ia menekankan pentingnya persiapan dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, terutama saat musim kemarau yang dapat memicu karhutla.
Dia menjelaskan penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat.
"Kita harus saling bersinergi, mengedukasi satu sama lain tentang cara pencegahan dan penanganan bencana,” katanya.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari BPBD yang menjelaskan berbagai teknik dan strategi dalam penanggulangan bencana serta langkah-langkah yang harus dilakukan dalam situasi darurat.
Kegiatan ini diharapkan menciptakan kesadaran kolektif dan kesiapsiagaan yang lebih baik di kalangan masyarakat Kota Prabumulih, sehingga bisa mengurangi risiko bencana serta mempercepat proses pemulihan ketika bencana terjadi.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Kota Prabumulih menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana dan menjamin keselamatan masyarakat.
Selain masalah karhutla, disosialisasikan terkait dengan perubahan cuaca yang menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya demam berdarah, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan.