Dari hasil penelitian itu, Daawia mengatakan di kampung yang menjadi tempat penelitian itu terungkap sekitar 70 spesies kupu-kupu ditemukan di hutan sekunder.
"Sedangkan di hutan yang perkebunan kelapa sawit non-produktif ditemukan 42 spesies dan di perkebunan kelapa sawit produktif ditemukan 32 spesies," kata Daawia.
Ia menambahkan kehadiran kupu-kupu spesialis hutan itu merupakan indikator kesehatan habitat, dimana keberadaannya mengindikasikan lingkungan tersebut belum mengalami kerusakan.
"Keberadaan kupu-kupu merupakan indikator lingkungan yang sehat," kata Daawia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi Uncen temukan 87 spesies kupu-kupu di Distrik Arso Papua