Sempat jadi korban perundungan, Agnes M Yowei kini buktikan diri
Solo (ANTARA) - Sempat jadi korban perundungan, atlet para renang asal Papua Agnes M Yowei kini membuktikan diri dengan tampil di panggung Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024.
Atlet berusia 19 tahun tersebut mengungkapkan sempat menjadi korban perundungan dari rekan sekolahnya yang mengolok-olok kondisi fisiknya, namun hal tersebut tak membuatnya patah semangat hingga kini menjadi atlet yang membela Papua di Peparnas.
"Di sekolah itu ada teman yang suka mengatai dasar cacat. Di situ (saya) merasa tidak terima dengan kondisi diri sendiri...Setelah itu di (kejuaraan Pekan Paralimpiade Pelajar) di Bandung, ketemu sama teman-teman yang saling menghargai dari situ baru bisa menerima diri," kata Agnes M Yowei kepada pewarta di Solo, Rabu.
Agnes mengungkapkan sempat merasa tertekan dan kurang percaya diri karena menjadi korban perundungan. Namun seusai mengikuti Pekan Paralimpiade Pelajar di Jawa Barat, Agnes mengaku memperoleh titik balik untuk dapat membuktikan diri seperti rekan-rekannya yang lain.
"2015 waktu di Bandung, baru saya bisa menerima diri sendiri. Waktu itu ketemu dengan teman-teman NPC yang lainnya. Oh ternyata ada yang lebih punya kekurangan lebih daripada saya, kenapa mereka bisa bangkit, saya tidak bisa lalu dari situ, saya baru belajar menerima diri sendiri," ujar Agnes.
Atlet berusia 19 tahun tersebut mengungkapkan sempat menjadi korban perundungan dari rekan sekolahnya yang mengolok-olok kondisi fisiknya, namun hal tersebut tak membuatnya patah semangat hingga kini menjadi atlet yang membela Papua di Peparnas.
"Di sekolah itu ada teman yang suka mengatai dasar cacat. Di situ (saya) merasa tidak terima dengan kondisi diri sendiri...Setelah itu di (kejuaraan Pekan Paralimpiade Pelajar) di Bandung, ketemu sama teman-teman yang saling menghargai dari situ baru bisa menerima diri," kata Agnes M Yowei kepada pewarta di Solo, Rabu.
Agnes mengungkapkan sempat merasa tertekan dan kurang percaya diri karena menjadi korban perundungan. Namun seusai mengikuti Pekan Paralimpiade Pelajar di Jawa Barat, Agnes mengaku memperoleh titik balik untuk dapat membuktikan diri seperti rekan-rekannya yang lain.
"2015 waktu di Bandung, baru saya bisa menerima diri sendiri. Waktu itu ketemu dengan teman-teman NPC yang lainnya. Oh ternyata ada yang lebih punya kekurangan lebih daripada saya, kenapa mereka bisa bangkit, saya tidak bisa lalu dari situ, saya baru belajar menerima diri sendiri," ujar Agnes.