PLN berikan pelatihan membatik bagi ibu rumah tangga di Lubuklinggau
Lubuklinggau (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) memberikan pelatihan membatik kepada komunitas ibu-ibu rumah tangga setempat bersama Rumah Batik Durian Asri dalam mendukung pemberdayaan perempuan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Melalui pelatihan membatik ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok rentan. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, diharapkan mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mampu berkontribusi untuk keluarga dan komunitasnya,” kata Ketua Gugus Srikandi PLN UID S2JB Olivia Andreana di Lubuklinggau, Senin
Ia menjelaskan Rumah Batik Durian Asri beranggotakan 20 ibu rumah tangga dari RT.03 Kelurahan Cereme Taba. Mereka telah berhasil memproduksi berbagai produk batik dengan motif khas lokal, seperti kain dan syal batik durian, yang semakin diminati pasar.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan dan pelatihan yang diberikan. Dengan ini, kami optimis dapat mengembangkan Rumah Batik Durian Asri hingga lebih dikenal, baik di dalam negeri maupun internasional,” ungkap Marissa, Ketua Rumah Batik Durian Asri, yang dengan bangga menambahkan bahwa produknya pernah dipamerkan di Milan Fashion Week.
Kehadiran Srikandi PLN dalam program ini sejalan dengan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dimana kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menjadi elemen penting dalam Pilar Sosial program Environment, Social and Governance (ESG).
Selain pelatihan, PLN melalui program Srikandi Movement juga mendukung kelompok usaha ini dengan memberikan bantuan sarana/prasarana produksi.
Staf Ahli II Pemerintah Daerah Lubuklinggau Kamaluddin, menyatakan pihaknya dukungan penuh terhadap program ini.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif PLN dalam memberdayakan ibu-ibu di Rumah Batik Durian Asri. Ini merupakan langkah penting untuk membantu masyarakat yang berada dalam kelompok rentan agar lebih mandiri secara ekonomi," kata Kamaluddin.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang berharap program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga memberikan kepercayaan diri bagi para perempuan.
“Memberdayakan perempuan rentan adalah salah satu cara untuk memutus lingkaran kemiskinan. Dengan pelatihan dan akses ke peluang ekonomi, kami turut berupaya membantu mereka mencapai kemandirian,” kata dia.
“Melalui pelatihan membatik ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok rentan. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, diharapkan mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi dan mampu berkontribusi untuk keluarga dan komunitasnya,” kata Ketua Gugus Srikandi PLN UID S2JB Olivia Andreana di Lubuklinggau, Senin
Ia menjelaskan Rumah Batik Durian Asri beranggotakan 20 ibu rumah tangga dari RT.03 Kelurahan Cereme Taba. Mereka telah berhasil memproduksi berbagai produk batik dengan motif khas lokal, seperti kain dan syal batik durian, yang semakin diminati pasar.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas dukungan dan pelatihan yang diberikan. Dengan ini, kami optimis dapat mengembangkan Rumah Batik Durian Asri hingga lebih dikenal, baik di dalam negeri maupun internasional,” ungkap Marissa, Ketua Rumah Batik Durian Asri, yang dengan bangga menambahkan bahwa produknya pernah dipamerkan di Milan Fashion Week.
Kehadiran Srikandi PLN dalam program ini sejalan dengan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dimana kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan menjadi elemen penting dalam Pilar Sosial program Environment, Social and Governance (ESG).
Selain pelatihan, PLN melalui program Srikandi Movement juga mendukung kelompok usaha ini dengan memberikan bantuan sarana/prasarana produksi.
Staf Ahli II Pemerintah Daerah Lubuklinggau Kamaluddin, menyatakan pihaknya dukungan penuh terhadap program ini.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif PLN dalam memberdayakan ibu-ibu di Rumah Batik Durian Asri. Ini merupakan langkah penting untuk membantu masyarakat yang berada dalam kelompok rentan agar lebih mandiri secara ekonomi," kata Kamaluddin.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang berharap program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tetapi juga memberikan kepercayaan diri bagi para perempuan.
“Memberdayakan perempuan rentan adalah salah satu cara untuk memutus lingkaran kemiskinan. Dengan pelatihan dan akses ke peluang ekonomi, kami turut berupaya membantu mereka mencapai kemandirian,” kata dia.