Kemenag Sumsel latih bidang humas madrasah teknik penulisan berita
Palembang (ANTARA) -
Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Selatan (Sumsel) melatih bidang humas madrasah di wilayah itu teknik penulisan berita untuk meningkatkan informasi, program prioritas, dan kegiatan positif agar dapat tersosialisasi secara lebih masif dan maksimal kepada masyarakat.
Ketua Tim Kerja Humas Kanwil Kemenag Sumsel Abdul Qudus Fitriansyah di Palembang, Selasa, menuturkan kegiatan ini diikuti 80 peserta terdiri dari wakil kepala humas madrasah negeri serta operator website Kantor Kemenag kabupaten/kota dan madrasah se-Sumsel dan dilaksanakan selama dua hari pada 12-13 Agustus 2024.
Selama dua hari kegiatan, kata dia, bidang Humas tersebut akan menerima sejumlah materi pembelajaran dan sosialisasi Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 284 Tahun 2024 tentang Pedoman Pengelolaan Kehumasan pada Kementerian Agama, teknik penulisan berita, pengelolaan media sosial, editing foto dan video, PPID, sosialisasi aplikasi e-Tamu, dan sosialisasi layanan internet berbasis satelit.
“Kami berharap melalui kegiatan ini rekan-rekan humas di kabupaten/kota dan madrasah dapat bertambah wawasan dan skill mereka. Kami juga ingin setiap capaian program prioritas Kemenag dan kegiatan positif Kemenag dapat tersosialisasi secara lebih masif dan maksimal kepada masyarakat,” katanya.
Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel Win Hartan dalam arahannya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini dan berharap melalui kegiatan itu fungsi kehumasan di kanwil, Kantor Kemenag kabupaten/kota, dan madrasah negeri di Sumsel dapat berjalan baik dan optimal.“Kemampuan dan skill praktisi humas memang harus selalu diupdate dan diupgrade. Apalagi zaman saat ini menuntut para praktisi humas untuk memiliki kompetensi, responsif, inovatif, dan sinergis. Praktisi humas harus benar-benar smart,” jelasnya.
Menurutnya, Kemenag memiliki tujuh program prioritas dan dua program legasi yang harus dipublikasikan secara baik kepada masyarakat.
Tujuh program prioritas tersebut adalah penguatan moderasi beragama, transformasi digital, revitalisasi KUA, kemandirian pesantren, cyber Islamic University, Religioucity Index, dan tahun kerukunan. Adapun dua program legasi adalah penyelenggaraan ibadah haji dan sertifikasi halal.
“Ketujuh program prioritas dan dua program legasi ini harus dapat masif dan terencana kepada masyarakat. Untuk apa kita memiliki program yang bagus, tapi tidak diketahui orang lain atau masyarakat umum,” katanya.