Dokter Forensik Polda Sumsel Indra Nasution telah memeriksa kondisi tahanan tewas di Lapas Klas I Mata Merah Palembang, Sumatera Selatan.
"Dari tahanan tewas yang kami terima hari ini, kami jumpai bekas jeratan tali di leher dan kaki. Namun untuk bagian kepala dan tangan tidak kami temukan kekerasan," kata Dokter Forensik Polda Sumsel Indra Nasution dikonfirmasi di RS Bhayangkara Palembang, Kamis.
"Dari tahanan tewas yang kami terima hari ini, kami jumpai bekas jeratan tali di leher dan kaki. Namun untuk bagian kepala dan tangan tidak kami temukan kekerasan," kata Dokter Forensik Polda Sumsel Indra Nasution dikonfirmasi di RS Bhayangkara Palembang, Kamis.
Menurutnya, pihaknya belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan melakukan bunuh diri meski ditemukan adanya tanda bunuh diri pada korban seperti adanya sperma yang keluar dan juga cairan dari lambung.
"Masih kami dalami, belum tahu saya apakah bunuh diri karena tanda - tanda bunuh diri memang ada, tapi belum bisa disimpulkan," ucapnya.
Ia menambahkan kondisi korban baru sekitar enam jam dinyatakan tewas.
Kepala Lapas Klas 1 Palembang Veri Johanes mengatakan penemuan jasad tahanan itu bermula dari laporan petugas kebersihan yang melaporkan hal tersebut ke petugas blok hunian.
"Kami menerima laporan sekitar pukul 07.20 WIB dari satuan pengamanan penghuni tersebut ditemukan terletak di kamar mandi hunian sudah tak bernyawa ketika akan dilakukan pembukaan kamar," katanya.
Ia menyebutkan setelah memastikan kondisi jasad penghuni kamar, pihaknya langsung mengevakuasi jenazah. mengamankan kamar hunian dan memanggil petugas kepolisian.
Menurutnya, indikasi penyebab kematian Sumaryanto belum dapat disimpulkan.
Korban Sumaryanto adalah tahanan kasus pembunuhan anak SMP serta mengambil sepeda motor korban di Musi Rawas. Ia ditangkap Polres Musi Rawas tahun 2022 lalu.
Korban Sumaryanto adalah tahanan kasus pembunuhan anak SMP serta mengambil sepeda motor korban di Musi Rawas. Ia ditangkap Polres Musi Rawas tahun 2022 lalu.