Lomba balita di OKU untuk cegah stunting dan rangsang bawa balita ke Posuandu

id Lomba balita, kasus stunting, anak sehat, Dinas Kesehatan OKU

Lomba balita di OKU untuk cegah stunting dan rangsang bawa balita ke Posuandu

Anak-anak bermain balon pada lomba balita sehat. Lomba balita sehat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan orang tua dalam membina tumbuh kembang balita secara maksimal guna mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas dan bebas stunting. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/foc.

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan menggelar lomba balita sehat sebagai bagian upaya untuk mencegah kasus stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak.

Kepala Dinas Kesehatan OKU Dedi Wijaya di Baturaja, Senin, mengatakan bahwa kegiatan balita sehat ini menjadi  ikhtiar untuk mencegah stunting sehingga proses tumbuh kembang anak menjadi optimal menuju terciptanya keluarga bahagia dan berkualitas.

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut, yaitu untuk untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui pembinaan dan pengembangan kesehatan dan kesejahteraan balita sejak dini sehingga tercipta proses tumbuh kembang anak secara optimal.

Kegiatan lomba balita tersebut diikuti sebanyak 36 peserta dengan kategori usia 6-24 bulan dan kategori usia 25-60 bulan.

Dalam kegiatan tersebut melibatkan dokter spesialis anak dari RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang OKU, ahli gizi hingga Ikatan Bidan Indonesia (IBI) wilayah setempat sebagai dewan juri.

Tim penilai melakukan penilaian terhadap peserta seperti kesehatan, kecerdasan, tinggi dan berat badan, serta gerak aktif anak.

"Kriteria penilaian balita sehat tingkat Kabupaten OKU ini meliputi status gizi, pemberian ASI, pemeriksaan fisik seperti pengukuran tinggi dan berat badan," jelasnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi para orang tua dengan tujuan mempersiapkan anak yang sehat dan produktif agar terhindar dari stunting.

"Kami juga berharap melalui lomba balita ini juga dapat meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu guna pemeriksaan rutin dan imunisasi agar OKU benar-benar bebas dari stunting," harapnya.

Sementara, berdasarkan hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) progres stunting di OKU turun 4,2 persen di mana tahun 2022 sebesar 19,89 persen turun menjadi 15,69 persen pada 2023.