Dokter sebut cara bersihkan paru-paru secara mandiri bagi pasien PPOK

id kementerian kesehatan,kemenkes,tips sehat,kesehatan paru-paru

Dokter sebut cara bersihkan paru-paru secara mandiri bagi pasien PPOK

Ilustrasi dokter melihat hasil rontgen paru- paru. (ANTARA/HO/Pexels)

"Lalu baru latihan batuk. Huffing, dikumpulkan dahaknya, lalu coughing, dibatukkan," katanya.

Dia menambahkan, dalam pelatihan tersebut dapat diberitahukan mengenai drainase postural, yaitu cara mengeluarkan dahak dengan bantuan gravitasi. Sebagai contoh apabila dahak ada di lobus superior paru kanan, maka posisi kepala harus lebih rendah, misalnya dengan posisi Trendelenburg.

Setelah pasien diposisikan, dapat dibantu dikeluarkan dahaknya melalui sejumlah cara, contohnya teknik perkusi atau vibrasi, tergantung kondisi pasien.

"Kalau misalnya pasiennya otot dadanya besar dan dia cenderung lebih kuat, kita bisa lakukan clapping, dengan perkusi. Atau misalnya pada bayi, kalau bayi tidak mungkin kita tepuk-tepuk dengan kuat, jadi kita cukup vibrasi saja," katanya.

Selain latihan teknik bernafas, juga dapat diberikan latihan kebugaran jantung dan paru, agar otot-otot kedua organ tersebut tetap bugar, guna mendukung aktivitas dan pergerakan.

Dokter spesialis paru dr. Nina Eristiana menjelaskan bahwa pada orang normal, iritan dan kuman yang menyerang paru akan dibungkus dengan mukus atau dahak, kemudian dikeluarkan melalui batuk.

Namun, ujarnya, orang-orang dengan PPOK, seperti bronchiectasis atau fibrosis paru, terutama yang pernah tuberkulosis, struktur paru-parunya rusak, sehingga saat terinfeksi maka memproduksi banyak dahak. Oleh karena itu, mereka perlu diajarkan cara batuk yang efektif.

"Setelah di poli rehab, itu diajarkan bagaimana caranya mereka di rumah mempraktekkan. Karena obat-obatan itu sendiri hanya membantu mengencerkan dahak," kata Nina.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter sebut cara bersihkan paru-paru secara mandiri bagi pasien PPOK