Penderitanya disebut mengalami gejala seperti mudah merasa lemah, letih, lesu, lambat berfikir, dan loyo akibat kurangnya sel darah merah. Kemudian mudah sakit dan terkena infeksi menular seperti batuk pilek dan diare karena sel darah putih yang tidak cukup memberi proteksi pada tubuh.
Gejala lain yang dirasakan karena kekurangan keping darah yaitu mudah mengalami memar, muncul lebam kebiruan pada kulit bahkan saat tidak mengalami benturan dengan sebab yang jelas hingga sering mimisan.
Ia menyarankan agar penyakit tersebut tidak menyebabkan perburukan gejala, masyarakat segera melakukan deteksi dan mengakses pengobatan secara dini. Skrining kesehatan dapat dilakukan secara berkala per enam bulan sekali.
Salah satu contoh program deteksi dini yang diberikan pemerintah secara gratis yaitu program calon pengantin yang mencakup pemeriksaan darah kedua calon dan pemeriksaan ibu hamil.
Sementara pada anak-anak dengan riwayat keturunan kanker seperti kanker darah atau autoimun, dianjurkan untuk melakukan skrining darah secara berkala enam atau 12 bulan sekali dengan pemeriksaan hematologi lengkap, bahkan sesuai anjuran dokter bisa jadi diperiksakan bone marrow puncture dan Red Blood Cell Distribution Width (RDW) untuk mengukur kisaran ukuran sel darah merah.
“Selain menjaga pola hidup sehat, ada baiknya kita segera periksakan darah lengkap secara gratis dengan BPJS di puskesmas terdekat atau mandiri,” kata Ngabila.
Sebelumnya, publik digemparkan dengan kabar Komedian Babe Cabita yang dinyatakan meninggal dunia hari ini pukul 06.38 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Jenazahnya telah dimakamkan setelah shalat Ashar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Gunung, Cirendeu, Tangerang Selatan.
Meski demikian, tidak disebutkan penyebab kematian komedian tersebut. Namun, tahun lalu Babe Cabita sempat menjalani perawatan di rumah sakit untuk penyakit anemia aplastik yang dideritanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ahli jelaskan penyebab seseorang terkena anemia aplastik
Berita Terkait
Mengenal penyakit parkinson dan cara menanganinya
Jumat, 17 Mei 2024 10:28 Wib
Kemendikbudristek tegaskan PTN wajib perhatikan batasan penetapan UKT
Kamis, 16 Mei 2024 14:31 Wib
Dokter: Kesadaran masyarakat lakukan cek genomik masih kurang
Kamis, 16 Mei 2024 12:46 Wib
Kemenkes: Jamaah haji waspadai MERS-CoV
Selasa, 14 Mei 2024 12:50 Wib
PPIH: Calon haji wajib waspada jika tak ingin selalu buang air kecil
Senin, 13 Mei 2024 12:50 Wib
Tujuh Lapas dan Rutan di Sumsel fasilitasi program sekolah kejar paket
Sabtu, 11 Mei 2024 14:25 Wib