Isu habitat salah satu faktor konflik harimau-manusia

id konflik harimau manusia,serangan harimau,klhk,harimau sumatera

Isu habitat salah satu faktor konflik harimau-manusia

Ilustrasi. Petugas gabungan dibantu warga berusaha mengangkat besi perangkap berisi harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) di Desa Koto Indarung, Kluet Tengah, Aceh Selatan, Sabtu (4/2/2023). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengevakuasi satu ekor harimau sumatera yang masuk perangkap karena terlibat konflik dengan manusia. ANTARA FOTO/Istafan Najmi/rwa.

"Berbagai penyesuaian waktu, lokasi dan bentuk aktivitas dapat dilakukan untuk menghindari dan mencegah terjadinya konflik," kata Sunarto, yang berpengalaman sebagai rekanan riset (research associate) di Research Center for Biodiversity, Institute for Sustainable Earth and Resources (ISER) Universitas Indonesia.

Sebelumnya, baru-baru ini telah terjadi insiden konflik harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dengan masyarakat sekitar di wilayah Kabupaten Lampung Barat dengan yang terbaru terjadi pada 11 Maret lalu.

Dalam pernyataan kepada ANTARA, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Satyawan Pudyatmoko menyebutkan upaya terus dilakukan untuk menangani konflik itu. Telah diturunkan tim patroli, tim penangkapan dan evakuasi satwa serta tim pengamanan masyarakat.

"Kami berpesan dan menghimbau agar seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak bertindak anarkis, bahwa Tim Gabungan lapangan KLHK bersama Pemerintah Daerah, TNI, Kepolisian dan Mitra Kerja lainnya tetap bekerja untuk segera menyelesaikan persoalan konflik ini," kata Satyawan pada Kamis (14/3).