Selain itu, menurut Ninik Mamak Nagari Sijunjung, Irham Tobo Khatib Rajo, jika ingin mengikuti acara adat, wisatawan laki-laki wajib menggunakan peci dan perempuan menggunakan kain samping. Peci dan kain itu disediakan oleh penghuni Rumah Gadang.
Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Sijunjung Desmawati menjamin pengalaman tak terlupakan akan didapat wisatawan jika menyempatkan menginap di Rumah Gadang.
Di sana, wisatawan benar-benar diajak untuk merasakan dan bergaul dalam keseharian masyarakat Minangkabau. Mengenal dan mengecap kuliner tradisional.
Jika datang saat musim panen padi, maka wisatawan bisa menikmati suasananya panen di sawah, sekaligus menikmati kuliner khas, seperti rendang belalang.
Rendang belalang memang bukan kuliner yang bisa ditemui setiap hari di Nagari Sijunjung. Rasanya khas, seperti jagung bakar. Sebagian menyebut rasanya mirip ayam bakar.
Bagi yang tidak mau mencoba, masih ada kuliner khas lain yang bisa dinikmati. Khas masakan kampung.
Objek wisata itu juga memiliki penganan yang biasanya dikemas sebagai oleh-oleh, salah satunya gelamai. Membuat gelamai untuk oleh-oleh menjadi pendapatan sampingan bagi masyarakat, sekaligus untuk memperkuat branding objek wisata.
Jika ingin tahu bagaimana proses membuat gelamai, wisatawan juga bisa ikut merasakan sensasi membuatnya bersama masyarakat setempat, juga mencicipi rasanya yang manis.
Gelamai mirip dengan dodol. Warnanya coklat pekat dengan tekstur yang lembut dan sedikit berminyak.
Aktivitas menenun juga menjadi atraksi yang menarik untuk dinikmati. Selain itu, juga bisa dicoba atau sekadar digunakan sebagai properti untuk mempercantik foto.