Untuk mencegah risiko kanker, sebaiknya batasi mengonsumsi daging olahan seminimal mungkin. Hindari juga memproses daging merah dalam suhu tinggi karena suhu tinggi dapat menghasilkan bahan berbahaya.
Saat memproses daging merah, hindari memasaknya dengan paparan api langsung dan dalam durasi terlalu lama. Selain itu, sebaiknya buang bagian gosong makanan karena bagian tersebut bersifat karsinogenik.
“Daging merah yang diawetkan atau diolah dengan bahan tambahan yang banyak itu dilarang untuk pasien kanker dengan risiko malnutrisi atau sudah mengalami malnutrisi berat,” kata Wiji.
Khusus pasien kanker atau pernah mengidap kanker, konsumsilah daging merah tidak lebih dari tiga porsi per minggu. Selain itu, batasi juga konsumsi makanan daging olahan seminimal mungkin agar terhindar dari risiko kanker atau komplikasi penyerta kanker.
Terakhir, Wiji menyarankan untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur dan menghindari pola hidup sedenter. Pola hidup sedenter merupakan pola hidup seseorang yang cenderung malas bergerak atau melakukan aktivitas fisik.
“Aktivitas fisik harus aktif agar tubuh lebih sehat dan terhindar dari risiko kanker, di samping menjaga pola makan sehat,” tutup Wiji.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter gizi bagikan tips cegah kanker dan rekurensi dengan hidup sehat